Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Dianggap tidak Transparan, Greenpeace Putus Kerja Sama APRIL

13/12/2016 23:10
Dianggap tidak Transparan, Greenpeace Putus Kerja Sama APRIL
(Ist)

PT APRIL menyatakan akan melakukan interaksi konstruktif dengan Greenpeace, menyusul keluarnya organisasi lingkungan hidup itu dari keanggotaan Stakeholder Advisory Committee (SAC). Interaksi itu diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai celah untuk berbagai perbaikan yang telah ditindaklanjuti selama ini.

Seperti dikemukakan juru kampanye hutan Greenpeace, Rusmadya Maharuddin, belum lama ini, Greenpeace telah menghentikan keterlibatannya dengan SAC. Keluarnya Greenpeace dari SAC karena APRIL dinilai tidak konsisten dan menyesatkan SAC dan kelompok kerja para ahli gambut terkait dengan berlanjutnya pembangunan kanal-kanal di konsesinya di Pulau Padang.

"Jika perusahaan tidak bisa dipercaya untuk menyediakan informasi yang akurat, jelas dan dapat dipercaya terkait dengan operasinya maka tidak ada gunanya untuk melanjutkan keterlibatan dengan perusahaan ini sekarang," kata Rusmadya yang dihubungi di Jakarta, Selasa (13/12).

Direktur Komunikasi Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Agung Laksamana, mengungkapkan, selama proses itu, mereka terus bekerja sama dengan SAC yang telah memberi arahan dan pengawasan terhadap implementasi kebijakan perusahaan.

Agung mengemukakan, pihaknya saat ini tetap berkomitmen penuh dalam menjalankan Sustainable Forest Management Policy (SFMP 2.0), guna mendukung arah kebijakan pembangunan berkelanjutkan pemerintah Indonesia.

"Selain dengan SAC, kami juga bekerja sama dengan Independent Peat Expert Working Group (IPEWG) untuk mengembangkan strategi jangka panjang dan peta jalan bagi pengelolaan lahan gambut yang bertanggung jawab," kata Agung.

Ia menambahkan, ada banyak kemajuan yang telah dicapai saat ini, meski masih banyak pula yang harus dilanjutkan.

"Kami tidak akan pernah secara sengaja menyesatkan SAC, IPEWG, atau pemangku kepentingan lainnya," ucap Agung.

Karena itu, ia menambahkan, pihaknya akan berupaya melakukan upaya interaksi secara konstruktif dengan Greenpeace. Perspektif yang telah diberikan Greenpeace telah membantu dalam mengidentifikasi berbagai celah untuk berbagai perbaikan yang telah ditindaklanjuti selama ini.

"Diskusi dengan Greenpeace saat ini masih berlanjut. Kami berharap dapat menyelesaikan masalah ini untuk menjadi lebih baik," pungkasnya. (RO/OL-6)

-



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya