Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
PERNAHKAH Anda bertanya-tanya mengapa beberapa orang terlihat dan merasa lebih muda dari usia mereka yang sebenarnya? Jawabannya mungkin ada pada "jam penuaan biologis."
Alat ini mengukur usia biologis Anda, yaitu ukuran seberapa "tua" tubuh Anda di tingkat seluler, berbeda dengan usia kronologis yang hanya dihitung berdasarkan tahun.
"Usia biologis sangat sulit didefinisikan karena lebih merupakan gagasan konseptual," kata Eric Sun, asisten profesor teknik biomedis di MIT.
Ia menjelaskan bahwa konsep ini berfokus pada cara kerja tubuh Anda dari waktu ke waktu, serta risiko dan kerentanan terhadap berbagai penyakit di masa depan.
Para ilmuwan telah mengembangkan puluhan "jam penuaan" yang menggunakan model pembelajaran mesin untuk mengukur usia biologis seseorang.
Secara umum, jam penuaan bekerja berdasarkan data biomarker, yaitu pengukuran senyawa biologis dari sampel tubuh, seperti darah.
Model algoritma ini dilatih menggunakan ribuan titik data biomarker, usia kronologis, dan status kesehatan orang-orang.
Dari data ini, algoritma mengenali pola untuk memprediksi kesehatan seseorang, bahkan tanpa mengetahui usia atau status kesehatan mereka.
Salah satu jenis jam penuaan yang paling umum adalah jam epigenetik. Jam ini menganalisis pola metilasi DNA—perubahan kimia pada DNA yang memengaruhi aktivitas gen.
Pola metilasi ini berubah secara terprediksi seiring bertambahnya usia. Perbedaan antara usia biologis yang dihitung dan usia kronologis seseorang disebut "delta", yang menunjukkan apakah seseorang menua lebih cepat atau lebih lambat dari seharusnya.
Jam epigenetik telah berkembang melalui empat generasi:
Selain epigenetik, ada jenis jam penuaan lain, seperti:
Meskipun menarik, jam penuaan modern belum siap untuk penggunaan klinis. Dan Henderson, seorang dokter di Harvard Medical School, mengatakan bahwa data masih terlalu bising, dan ada potensi untuk menarik kesimpulan yang salah. Penggunaan yang salah dapat menyebabkan intervensi medis yang tidak perlu.
Menurut Eric Sun, saat ini, aplikasi paling bermanfaat dari jam penuaan ada di laboratorium penelitian. Alat ini dapat membantu para ilmuwan menentukan apakah suatu perawatan medis benar-benar memengaruhi proses penuaan tanpa harus menunggu hasil kesehatan jangka panjang.
Sun yakin bahwa jam penuaan di masa depan akan lebih canggih, seperti jam kausal generasi keempat yang sudah ada.
"Ini bukan hanya biomarker untuk mengetahui bagaimana seluruh tubuh atau bahkan sistem individual menua," katanya, "tetapi juga berbagai biomarker untuk fungsi yang berbeda dalam suatu organ." (Livescience/Z-1)
Penelitian terbaru menemukan paparan gelombang panas berulang dapat mempercepat proses penuaan manusia.
Mereka juga menyelidiki bagaimana faktor-faktor seperti tata rias, operasi kosmetik, atau variasi pencahayaan ruangan dapat mengelabui sistem.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved