Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Pemerintah Siapkan Skema Manasik Kesehatan untuk Tekan Angka Kematian Jemaah 

Abdillah M Marzuqi
23/8/2025 15:07
Pemerintah Siapkan Skema Manasik Kesehatan untuk Tekan Angka Kematian Jemaah 
Evaluasi Nasional Kesehatan Haji Bersama Perdokhi dan BPH-2025 di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama(MI/Abdillah M Marzuqi)

PEMERINTAH berupaya untuk mengurangi angka kematian jemaah Indonesia pada pelaksanaan haji tahun 2026. Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Mochammad Irfan Yusuf atau Gus Irfan mengatakan kesehatan haji menjadi fokus Pemerintah pada penyelenggaraan haji 2026.

BPH, kata Gus Irfan, sedang mematangkan skema Manasik Kesehatan untuk memenuhi istitaah kesehatan haji yakni kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan, baik fisik maupun mental, yang terukur melalui pemeriksaan, sehingga dapat menjalankan ibadah haji sesuai dengan syariat Islam. 

"Kita berharap tahun ini kita benar-benar memaksimalkan SOP kesehatan kita. Bukan berarti kita tidak punya standar, tapi standar kita yang selama ini mungkin belum kita terapkan secara maksimal," kata Gus Irfan pada Evaluasi Nasional Kesehatan Haji Bersama Perdokhi dan BPH-2025 di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (23/8).

Penerapan standar kesehatan haji, menurut Gus Irfan, sangat penting untuk mencegah angka kematian jemaah haji Indonesia. Dirinya mengatakan standar kesehatan mendapatkan sorotan luas di tingkat internasional. 

"Kesehatan yang jemaah ahji ini adalah proses yang dilihat seluruh dunia. Kami tidak ingin haji ini dilihat sebagai ladang kematian oleh dunia," ucap Gus Irfan.

Sementara itu, Wakil Kepala BPH Dahnil Anzar Simajuntak mengatakan manasik kesehatan akan memberikan pemeriksaan kesehatan secara holistik kepada jemaah haji. Pembahasan mengenai manasik kesehatan ini akan melibatkan Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi).

"Manasik kesehatan nantu mulai cek kesehatan di awal ketika dia mau berangkat, sebelum mau berangkat. Sudah diumumkan dia akan berangkat, dan sebelum nanti keberangkatan," tutur Dahnil.

Rekomendasi Perdokhi

Senada, Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat (PP) Perdokhi Muchtaruddin Mansyur menyampaikan 16 poin rekomendasi untuk transformasi kebijakan istitaah kesehatan haji bersama BPH. Rekomendasi tersebut di antaranya penambahan vaksin influenza berbasis sel dan vaksin pneumonia. 

"Rekomendasi lainnya adalah pemberian imunomodulator asli Indonesia seperti ekstrak Phyllantus niruri (meniran hijau) yang dikombinasi dengan multivitamin dianjurkan setiap hari sejak dari Tanah Air untuk meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi risiko infeksi yang meningkat pada kerumunan," kata Mansyur.

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Perdokhi Syarief Hasan Lutfie menambahkan vaksin influenza efektif digunakan sekitar satu bulan sebelum keberangkatan jemaah haji.

Sementara penggunaan imunomodulator sebaiknya sudah secara rutin digunakan 3 bulan sebelum keberangkatan untuk memperkuat daya tahan tubuh.

"Kalau yang berkaitan dengan di lapangan kan pasti viral infectious itu selalu ada. Sehingga kasus-kasus modifikasi daripada virus-virus yang baru itu pasti muncul. Entah itu Covid, entah itu yang pneumonia itu akan menjadi isu-isu yang selalu ada setiap tahun. Karena mass gathering itu infectious," kata Syarief. 

Selain itu, terdapat pemberian imunomodulator asli Indonesia seperti ekstrak Phyllantus niruri yang dikombinasi dengan multivitamin yang dianjurkan setiap hari sejak dari tanah air untuk meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi risiko infeksi yang meningkat pada kerumunan.

"Perlu ada stimulasi, perlu ada doping untuk meningkatkan imunomodulator supaya nantinya bisa daya tahan kardiovaskuler lebih bagus," katanya. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya