Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Bahaya Gigitan Ular Derik Kayu di Tennessee yang Berujung Kematian

Haliza Tiara Lintang
22/8/2025 11:31
Bahaya Gigitan Ular Derik Kayu di Tennessee yang Berujung Kematian
Ilustrasi(Freepik)

SEORANG pendaki di Tennessee, Amerika Serikat (AS) wilayah Tenggara, baru-baru ini meninggal setelah digigit ular derik. Menurut laporan, kematiannya disebabkan oleh reaksi alergi langka terhadap bisa ular tersebut. 

Meskipun kasus ini seperti ini jarang terjadi, namun peristiwa ini menyoroti risiko serius yang dapat timbul dari gigitan ular berbisa.

Saksi mata mengatakan pendaki tersebut mengambil ular derik yang mengakibatkan tangannya mendapatkan gigitan dari ular tersebut, ujar Matthew Griffith, Direktur Badan Penanggulangan Darurat Grundy County. 

Ular tersebut diyakini sebagai ular derik kayu (Crotalus horridus), spesies dengan bisa yang kuat tetapi jarang menggigit manusia kecuali diprovokasi atau diinjak.

Di AS, gigitan ular berbisa jarang berujung fatal. Setiap tahunnya, sekitar 7.000 hingga 8.000 orang mengalami gigitan ular berbisa, namun hanya lima kasus yang berakibat kematian, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. 

Sebagian besar kematian terjadi akibat reaksi anafilaksis yang cepat atau karena korban yang digigit tidak mencari pertolongan medis.

Ular derik kayu merupakan ular berbisa terbesar dan paling berbahaya di Tennessee, dengan tubuh yang kekar dan panjang mencapai sekitar 1,5 meter, menurut Badan Sumber Daya Margasatwa Tennessee. Spesies ini merupakan predator penyergap yang berdiam di pangkal pohon atau samping batang kayu tumbang. 

Menurut Museum Florida, ular derik kayu cenderung tidak agresif terhadap manusia dan berusaha menghindari kontak dengan manusia maupun hewan peliharaan. 

Jika mereka mengigit, sering kali tidak semua gigitan disertai dengan injeksi bisa. Gigitan tanpa bisa seperti ini yang dikenal sebagai “gigitan kering”, diperkirakan terjadi pada sekitar 20% dari semua gigitan pertahanan ular derik, menurut Museum Gurun Arizona-Sonora.

Meski gigitan ular derik umumnya tidak berakibat fatal jika segera mendapatkan pertolongan medis, bisa ular tetap bisa menimbulkan dampak jangka panjang. Sekitar 10% hingga 44% korban gigitan mengalami cedera permanen, termasuk kehilangan sebagian atau seluruh jari.

Griffith memperingatkan untuk orang-orang yang menyukai aktivitas luar ruangan agar tetap berhati-hati terhadap ular berbisa dan tidak mencoba-coba untuk memegangnya. 

Serta selalu disarankan untuk membawa perlengkapan pertolongan pertama saat melakukan kegiatan di alam terbuka, serta waspada terhadap satwa liar dan potensi bahayanya. (Live Science/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya