Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Filantropi Indonesia Dorong Transformasi Sosial Lewat FIFest 2025, Dari Tradisi Menuju Ekosistem Berkelanjutan

Ficky Ramadhan
07/8/2025 20:39
Filantropi Indonesia Dorong Transformasi Sosial Lewat FIFest 2025, Dari Tradisi Menuju Ekosistem Berkelanjutan
Acara Filantropi Festival 2025 ( FIFEST2025) di Hotel Borobudur, Jakarta.(Dok. MI/Ramdani)

PERHIMPUNAN Filantropi Indonesia (PFI) menyelenggarakan Filantropi Indonesia Festival (FIFest) 2025 sebagai upaya mendorong transformasi sosial berbasis budaya filantropi. Acara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan warisan filantropi di Indonesia sekaligus memperkuat kolaborasi menuju sistem filantropi yang berkelanjutan.

Ketua Badan Pengurus Filantropi Indonesia, Rizal Algamar menyampaikan bahwa filantropi Indonesia tidak hanya tumbuh secara tradisional, tetapi juga telah bertransformasi menjadi kekuatan kolektif untuk membangun keadilan sosial dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Dari tradisi menuju transformasi sosial, kita akan banyak melakukan refleksi sekaligus melihat ke depan. Bagaimana warisan budaya filantropi Indonesia bisa kita terus transformasikan menjadi kekuatan kolektif untuk membangun sistem yang berkelanjutan," kata Rizal dalam kegiatan FIFest 2025 di Jakarta, Kamis (7/8).

Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) telah berdiri sejak tahun 2007 dan kini menaungi lebih dari 250 anggota lintas sektor dan wilayah. Melalui inisiatif Filantropi Hub, PFI mendorong terbentuknya budaya filantropi yang kolaboratif dan berorientasi pada dampak nyata.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil studi tahun 2022 dan 2024 mencatat bahwa 89% lembaga filantropi di Indonesia telah menyelaraskan program mereka dengan SDGs, dan 70% masyarakat menilai bahwa lembaga-lembaga tersebut mendukung program-program pembangunan pemerintah.

"Melalui Filantropi Hub, kami mendorong ekosistem yang gotong-royong demi keadilan sosial dan pencapaian SDGs," ujarnya.

Kerja Sama Strategis

Adapun, dalam kegiatan ini PFI juga telah melakukan kerja sama strategis dengan berbagai kementerian. Salah satunya dengan Kementerian PPN/Bappenas terkait sinergi dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, ada juga beberapa kegiatan diskusi yang diinisiasi anggota PFI sebagai sarana diseminasi hasil kerja kepada pemangku kepentingan. PFI juga melakukan courtesy visit ke sejumlah kementerian, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, dan Kementerian UMKM untuk menjajaki peluang kolaborasi.

"Kami mengapresiasi kepada para mitra pemerintah yang telah mendukung langkah komunitas filantropi Indonesia untuk mempererat kerja sama dalam menyukseskan strategi pembangunan nasional," ucapnya.

Lebih lanjut, dalam kegiatan ini pihaknya juga akan meluncurkan Piagam Budaya Filantropi. Piagam ini merupakan hasil riset bersama antara PFI dan Social Trust Fund UIN Syarif Hidayatullah, yang mencerminkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan nasional.

"Ini adalah satu-satunya piagam budaya yang berhasil kita kumpulkan, kita sintesiskan dari seluruh anggota dan para pemangku kepentingan di Indonesia," tuturnya.

PFI, lanjutnya, juga akan menginisiasi langkah konkret dengan meluncurkan komitmen kolektif menuju Net Zero Emission yang melibatkan anggota dan mitra PFI dalam mendukung target iklim nasional.

Rizal pun berharap kegiatan FIFest 2025 ini dapat melahirkan gagasan-gagasan baru yang relevan untuk membangun ekosistem filantropi Indonesia yang lebih kuat dan berdampak.

"Gelaran FIFest 2025 ini adalah dari kita, untuk kita, dan milik kita bersama. Semoga dari kegiatan ini kita bisa melahirkan gagasan dan inisiatif baru yang relevan, terukur, dan bisa diterjemahkan dalam aksi nyata," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya