Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
FAKULTAS Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) kembali menyelenggarakan International Summer Course in Pharmacy (ISCP) ke-2 yang mengajak para peserta untuk mengeksplorasi produk dan budaya Indonesia.
Kegiatan akademik berskala internasional yang berlangsung pada 28 Juli-3 Agustus 2025 ini mengangkat tema Harnessing the Power of Natural Products-Innovation in Pharmacy for a Sustainable Future.
Dekan FFUP Prof Syamsudin mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen FFUP dalam mendukung inovasi farmasi berbasis sumber daya alam secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat jejaring pendidikan tinggi global.
"ISCP 2025 dirancang sebagai platform pembelajaran lintas negara yang menyatukan mahasiswa dan akademisi dari berbagai latar belakang budaya dan keilmuan," kata Syamsudin, di Jakarta, Senin (28/7).
Dia memaparkan melalui pendekatan interdisipliner yang mencakup sesi kuliah ilmiah, workshop, kunjungan lapangan, serta aktivitas budaya, peserta akan mendapatkan pengalaman menyeluruh dalam eksplorasi dan pemanfaatan produk alam dalam pengembangan terapi farmasi masa depan.
Tahun ini, lanjut dia, ISCP menghadirkan sejumlah pakar dari berbagai institusi terkemuka antara lain Prof Taifo Mahmud (Oregon State University, AS), Prof Deni Rahmat (UP), dan Prof Muhammad Taher Bakhtiar (International Islamic University Malaysia/IIUM).
Selanjutnya, Concepcion Sim (Trinity University of Asia, Filipina), Prof Deny Susanti (IIUM, Malaysia), dan Methee Phumtum (Mahidol University, Thailand).
"Berbagai topik yang dibahas meliputi biosintesis produk alam, nanoteknologi untuk skincare herbal, pemanfaatan etnomedisin, kecerdasan buatan dalam riset bahan alam, hingga pengembangan sediaan antibakteri berbasis tanaman herbal," terang Syamsudin.
Selain sesi akademik, jelas dia, peserta akan mengikuti berbagai kegiatan lapangan dan wisata budaya di lokasi-lokasi unggulan, seperti Rumah Atsiri (pelatihan ekstraksi aroma produk alam dan pembuatan produk farmasi berbasis minyak atsiri).
Kemudian, UPF Yankestrad Tawangmangu, Kebun Herbal UP (pengenalan tanaman herbal dan workshop) dan Holistic Hospital, Purwakarta, (penerapan herbal dalam terapi komplementer).
Untuk semakin memperkaya wawasan budaya peserta internasional, program ini juga menghadirkan city tour ke kota Yogyakarta, Solo, dan Bandung, sebagai bagian dari pengenalan budaya Indonesia.
Peserta akan diajak mengeksplorasi warisan sejarah, seni, kuliner, serta kearifan lokal di kota-kota tersebut, sebagai bagian dari pembelajaran lintas budaya. "Program ini terbuka bagi mahasiswa sarjana farmasi dari dalam dan luar negeri yang memiliki minat bidang farmakognosi, etnomedisin, dan pengembangan produk alam," ucap Syamsudin.
Ia menambahkan peserta mahasiswa dari UP akan memperoleh pengakuan akademik tambahan berupa SKS rekognisi, sedangkan semua peserta akan mendapatkan sertifikat resmi yang ditandatangani pimpinan institusi.
"ISCP-UP 2025 ini mencerminkan langkah strategis FFUP dalam merangkul kolaborasi lintas negara, memadukan sains dan budaya, serta menyiapkan mahasiswa farmasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga peka terhadap tantangan global," tutup Syamsudin. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved