Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PERNAH dengar peribahasa "bagai makan buah simalakama"? Kalimat ini sering digunakan untuk menggambarkan situasi sulit di mana setiap pilihan terasa salah. Tapi, tahukah kamu mengapa buah simalakama dipilih sebagai simbol dalam peribahasa ini? Artikel ini akan menjelaskan asal-usul, makna, dan fakta menarik tentang buah simalakama secara sederhana dan mudah dipahami.
Buah simalakama adalah nama lain dari buah mahkota dewa, yang memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa. Buah ini berasal dari Indonesia, terutama dari daerah Papua dan Maluku. Bentuknya bulat, berukuran kecil sekitar 2-3 cm, dengan kulit hijau saat muda dan berubah merah cerah saat matang. Meski terlihat menarik, buah ini menyimpan rahasia yang membuatnya jadi inspirasi peribahasa.
Peribahasa "bagai makan buah simalakama" muncul karena buah ini punya dua sisi: bermanfaat tapi juga berbahaya. Jika dimakan sembarangan, bijinya yang beracun bisa menyebabkan sariawan, mabuk, atau bahkan kejang. Namun, jika diolah dengan benar, buah simalakama memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti melawan kanker dan meningkatkan daya tahan tubuh. Situasi ini mencerminkan dilema: memilih untuk makan berisiko keracunan, tapi mengabaikannya berarti kehilangan khasiatnya.
Istilah "simalakama" berasal dari bahasa Melayu, yang dulu umum digunakan di Sumatra. Konon, kata ini merujuk pada "mala" (bencana) dan "karma" (nasib buruk), sehingga buah simalakama dianggap sebagai simbol nasib sulit. Peribahasa ini kemudian populer di Indonesia untuk menggambarkan pilihan serba salah, seperti "dimakan mati ibu, tak dimakan mati bapak."
Peribahasa tentang buah simalakama mengajarkan kita untuk bijak menghadapi situasi sulit. Contohnya, bayangkan kamu harus memilih antara menerima pekerjaan dengan gaji kecil atau menolaknya dan tidak punya penghasilan. Kedua pilihan itu sama-sama sulit, tapi kamu harus memilih dengan hati-hati. Peribahasa ini mengingatkan kita bahwa hidup penuh dengan keputusan yang tidak selalu sempurna.
Meski dikenal dalam peribahasa, buah simalakama bukan sekadar simbol. Buah ini punya manfaat kesehatan jika diolah dengan benar, tapi juga berbahaya jika salah konsumsi. Berikut penjelasannya:
Buah simalakama bukan hanya buah biasa, tapi juga simbol dilema dalam peribahasa Indonesia. Dengan sifatnya yang bermanfaat sekaligus berbahaya, buah ini mengajarkan kita untuk berpikir bijak dalam menghadapi pilihan sulit. Jadi, lain kali kamu mendengar "bagai makan buah simalakama," ingatlah bahwa hidup memang penuh tantangan, tapi keputusan bijak bisa membawa solusi terbaik. (P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved