Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
IPAS adalah salah satu pendekatan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia, khususnya pada Kurikulum Merdeka. Pendekatan ini dirancang untuk membantu siswa memahami pelajaran secara lebih menyeluruh dan terhubung dengan kehidupan sehari-hari.
Artikel ini akan menjelaskan apa itu IPAS, tujuannya, serta elemen-elemen penting dalam pembelajaran terpadu.
IPAS adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Pendekatan ini menggabungkan pelajaran sains (IPA) dan ilmu sosial (IPS) menjadi satu kesatuan yang terpadu. Alih-alih mempelajari kedua mata pelajaran secara terpisah, IPAS mengajak siswa untuk melihat bagaimana sains dan sosial saling berkaitan dalam kehidupan nyata. Misalnya, siswa bisa belajar tentang perubahan iklim (sains) sekaligus dampaknya terhadap masyarakat (sosial).
Dengan kata lain, IPAS adalah cara belajar yang menghubungkan berbagai konsep agar lebih mudah dipahami dan relevan bagi siswa SMP. Pendekatan ini diterapkan di sekolah-sekolah yang menggunakan Kurikulum Merdeka.
IPAS memiliki beberapa tujuan penting yang mendukung perkembangan siswa, antara lain:
Pembelajaran IPAS memiliki beberapa elemen kunci yang membuatnya berbeda dari metode tradisional. Berikut adalah elemen-elemen utama:
Dalam IPAS, pelajaran sains dan sosial tidak dipisahkan. Misalnya, saat belajar tentang sungai, siswa tidak hanya mempelajari aliran air (sains), tetapi juga bagaimana sungai memengaruhi kehidupan masyarakat di sekitarnya (sosial).
IPAS sering menggunakan proyek untuk mengajarkan konsep. Contohnya, siswa mungkin diminta membuat poster tentang pengelolaan sampah. Proyek ini menggabungkan pengetahuan sains (daur ulang) dan sosial (kesadaran masyarakat).
Materi IPAS selalu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat pelajaran lebih menarik dan bermakna. Misalnya, siswa belajar tentang gempa bumi sekaligus cara masyarakat menghadapinya.
IPAS mengembangkan keterampilan seperti kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Siswa diajak bekerja dalam kelompok, berdiskusi, dan mencari solusi untuk masalah nyata.
IPAS adalah pendekatan yang memberikan banyak manfaat. Siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga cara menerapkannya dalam kehidupan. Mereka menjadi lebih siap menghadapi tantangan dunia modern, seperti perubahan lingkungan dan perkembangan teknologi. Selain itu, pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa lebih semangat belajar.
IPAS adalah pendekatan pembelajaran terpadu yang menggabungkan ilmu pengetahuan alam dan sosial dalam Kurikulum Merdeka. Dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan berpikir, dan kesiapan siswa menghadapi dunia nyata, IPAS menawarkan cara belajar yang menarik dan relevan. Elemen seperti integrasi mata pelajaran, proyek, dan konteks kehidupan nyata menjadikan IPAS pilihan tepat untuk pendidikan SMP.
Jadi, jika kamu ingin belajar dengan cara yang lebih seru dan bermakna, IPAS adalah jawabannya!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved