Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BENGKOANG adalah tanaman umbi-umbian yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, namun kini banyak dibudidayakan di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia.
Dalam bahasa Latin, bengkoang dikenal sebagai Pachyrhizus erosus. Bengkoang bisa dimakan segar, dijadikan rujak, atau isian lumpia.
Bengkoang mengandung serat pangan yang tinggi, terutama inulin, yang membantu melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit.
Rendah kalori dan tinggi air serta serat membuat bengkoang cocok sebagai camilan sehat untuk membantu program diet.
Kandungan vitamin C yang tinggi pada bengkoang membantu memperkuat daya tahan tubuh dan melawan infeksi.
Inulin, sejenis serat prebiotik dalam bengkoang, tidak meningkatkan gula darah, sehingga baik untuk penderita diabetes.
Karena 85 sampai 90 persen dari kandungan bengkoang adalah air, buah ini efektif membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Serat dan antioksidan dalam bengkoang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan mendukung kesehatan jantung.
Kandungan vitamin C dan antioksidan membantu produksi kolagen dan mencegah kerusakan kulit akibat radikal bebas.
Antioksidan seperti vitamin C serta serat inulin berperan dalam mencegah pertumbuhan sel kanker, terutama kanker usus besar.
Bengkoang mengandung mineral penting seperti kalsium, magnesium, dan fosfor yang penting untuk kepadatan tulang.
Zat antiinflamasi alami yang terkandung di dalamnya membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri, terutama pada penderita rematik.
Dengan kandungan air dan seratnya, bengkoang membantu proses pengeluaran racun dari dalam tubuh melalui sistem pencernaan.
Umumnya, bengkoang sering digunakan dalam produk masker dan lulur untuk mencerahkan kulit, dan dipercaya membantu mengatasi panas dalam dan melancarkan pencernaan. (Z-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved