Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Gempa di Selatan Jawa masih Tergolong Wajar

MI
22/11/2016 08:26
Gempa di Selatan Jawa masih Tergolong Wajar
(Warga berdiri di depan sebuah rumah yang rusak akibat gempa di Pagelaran, Malang, Jawa Timur---ANTARA /HY PRABOWO)

KEPALA Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono angkat bicara terkait dengan aktivitas gempa bumi yang meresahkan warga di Yogyakarta dan sekitarnya.

Sejak awal November 2016, memang telah terjadi sembilan kali aktivitas gempa bumi yang dirasakan di zona selatan Pulau Jawa dan dua gempa bumi di antaranya menimbulkan kerusakan, yaitu gempa di Pangalengan, Jawa Barat, 6 November 2016, dan gempa bumi Malang, Jawa Timur, pada Rabu (16/11).

Dia menjelaskan meningkatnya aktivitas gempa bumi akhir-akhir ini bukan merupakan indikasi akan terjadinya peristiwa gempa bumi besar.

"Aktivitas gempa bumi di zona selatan Jawa hingga saat ini masih tergolong wajar karena zona selatan Pulau Jawa memang berdekatan dengan subduksi lempeng aktif," ujarnya.

Dikatakannya, dalam hal ini Lempeng Indo-Australia menyusup ke bawah Pulau Jawa dengan laju 74 mm per tahun yang berdampak kepada tingginya aktivitas gempa bumi di selatan Jawa.

Banyaknya aktivitas gempa bumi merupakan manifestasi pelepasan energi agar tidak terjadi akumulasi tegangan yang dapat memicu terjadinya gempa bumi besar.

"Dari sekian banyak isu akan terjadi gempa bumi besar dan tsunami, hingga saat ini tidak ada satu pun yang terbukti benar. Untuk itu, kepada warga diimbau agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutupnya.

Senada, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyarankan agar masyarakat tidak perlu panik dengan sering terjadinya gempa di bagian selatan Jawa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, sejak 1973 hingga 2009 atau rentan waktu 36 tahun, BMKG mencatat terdapat 15 ribu gempa. Gempa berkekuatan 5,8 skala Richter yang berpusat di tenggara Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu tidak berpotensi tsunami.

Deputi II BNPB Tri Budiarto menambahkan bahwa gempa ialah hal biasa di wilayah Indonesia yang sangat luas. Dalam setahun bisa terjadi 417 gempa sehingga dalam satu hari paling tidak ada sekali gempa berskala di atas 5. BNPB mengimbau agar masyarakat tidak panik atau langsung percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya.

Sementara itu, gempa bumi berkekuatan 5 skala Richter mengguncang Kabupaten Alor dan Belu, NTT, kemarin pukul 18.34 Wita. Episenter gempa terletak pada koordinat 8.68 Lintang Selatan dan 124.53 Bujur Timur, kedalaman 10 km. Menurut BMKG Kupang, gempa dirasakan di daerah Mali dan Kalabahi, di Kabupaten Alor.(Ind/PO/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya