Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KISAH ini bermula dari seorang mahasiswa Universitas Oxford bernama Zaman Zulkamaen. Ia menjadi junior associate pada sebuah firma hukum ternama di pusat Kota London. Setelah dua tahun bekerja di sana, ia mendapatkan kasus penyelesaian pembagian warisan yang besarnya dapat menyaingi kekayaan Ratu Inggris. Ia sama sekali tak menyangka hal itu. Apalagi ketika mengetahui pemilik harta bernama Sri Ningsih. Bila dapat menyelesaikan kasus ini, partner fi rmanya menjanjikan kursi lawyer untuk Zaman.
Begitulah bab pembuka dari novel berjudul Tentang Kamu. Novel ini ialah karya ke-26 karya penulis Tere Liye. Jika bab pertama menghentak, akan lebih menghentak lagi di bab selanjutnya sebab Zaman bakal menghadapi kejutan yang melingkupi sang pemilik warisan. Kejutan pertama, dengan kekayaan yang mencapai satu miliar pound sterling atau setara dengan Rp19 triliun, sang almarhum yang merupakan warga negara Inggris menghabiskan sisa hidupnya dengan tingal di panti jompo Kota Paris. Kejutan kedua, sang almarhum bernama Sri Ningsih ialah seorang perempuan Jawa tulen dari Indonesia, sama dengan Zaman.
Namun, dengan data yang minim mengenai kehidupan Sri Ningsih, Zaman tak memiliki pilihan selain menelusuri jejak wanita itu dari awal kehidupannya. Mulai dari diary Sri Ningsih yang diserahkan petugas panti jompo. Titik awal dari investigasi Zaman ialah Pulau Bungin, Sumbawa. Dalam novel yang punya 33 bab ini, Tere mengisahkan bahwa sangat sulit bagi Zaman untuk mencari orang yang masih hidup dan mengingat kejadian yang berlangsung pada 1940-an, tahun kelahiran Sti Ningsih.
Zaman hampir menyerah. Tapi beruntung ada seorang nelayan tua yang baru saja pulang melaut beberapa minggu, hadir dan menceritakan kehidupan Sri Ningsih. Dari satu informan ke informan lainnya, dari satu kota ke kota lainnya, Zaman menelusuri kehidupan Sri Ningsih. Sumbawa, Surakarta, Jakarta, London, Paris, dan seluruh dunia tempat Sri Ningsih menghabiskan waktu-waktu terakhirnya.
Dihantui masa lalu
Dengan informasi mengenai ahli waris yang muncul untuk kemudian menghilang lagi, Zaman mem pelajari banyak hal tentang klien yang hartanya warisannya luar biasa besar ini. Hingga akhir hayatnya, Sri tetap dihantui masa lalu menyakitkan yang terus mencoba menorehkan luka di hatinya. Saat Sri Ningsih meninggal, bisa dikatakan bahwa wanita ini telah memenangi pertarungan, tapi ternyata masih ada hal yang terus menghantui. Atas nama seluruh luka yang dimiliki kliennya, Zaman menghadapi masa lalu Sri Ningsih, meski harus berhadapan dengan pilihan hidup atau mati.
Seperti dalam epilog novel, ketika Zaman telah berhasil menguak cerita tentang Sri Ningsih. “Sebulan lalu, aku menelusuri kisah hidup seseorang yang bernama Sri Ningsih. Hatinya bagai kristal tanpa cacat. Dia memaafkan semua orang yang menyakitinya, dia bersedia mengalah, menelan seluruh kepedian yang dilakukan orang lain kepadanya.” (hlm 522) Menurut penulis, Tentang Kamu masuk novel populer yang bercerita tentang kamu. Artinya, siapa pun yang membaca bisa memosisikan dirinya sebagai kamu. Yang sedang jatuh cinta, bisa memosisikan dirinya sebagai tokoh utama yang jatuh cinta.
Yang hidupnya penuh ujian, cobaan, juga bisa memosisikan demikian. Yang ingin menjadi orang tangguh, senantiasa sabar, pun bisa. “Karena begitu besarnya ruang lingkup cerita novel, apa pun posisi pembaca, bisa jadi gue banget,” terang Tere Liye. Genre novel ini luas. Tentang Kamu bisa dianggap punya genre roman, aksi, ataupun intrik. Isinya juga luas, sebab membahas dunia hukum, anak-anak dan keluarga, kesetiaan, bahkan persahabatan. Meski demikian, novel ini lebih ke novel biografi dan sejarah tentang seseorang sejak dia lahir hingga meninggal selama periode panjang 76 tahun.
Menariknya, cerita tidak disampaikan lewat tokoh utama, tetapi dari kaca mata seorang anak muda yang tidak kalah penting karakternya dalam cerita. Jadi seperti menyusun lapisan lapisan kue. Di balik lapisan pertama, masih ada lapisan cerita berikutnya. Novel yang diterbitkan Penerbit Republik ini memiliki tebal 530 halaman. Menggunakan gaya bercerita yang tepat, berpindah pindah lokasi. Dalam cerita, hanya butuh 10 hari, tamat. Anak muda ini melanglang buana, menelusuri masa lalu tokoh utama. Seperti detektif, dia mengumpulkan potongan potongan cerita.
Pada akhirnya, membaca novel ini seperti menonton fi lm aksi, antara bab dibuat seperti adegan-adegan film. Karena ini novel populer, jadi tidak perlu mengerutkan dahi. Sistematika dan logika ceritanya mudah. Seperti menonton film, embaca bisa rileks menikmati setiap halamannya. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved