Benarkah Intermittent Fasting Bisa Mempercepat Kehamilan? Ini Faktanya!

INTERMITTEN fasting (IF) kini ramai dibicarakan, khususnya di kalangan perempuan yang tengah merencanakan kehamilan. Banyak yang percaya metode ini bisa meningkatkan kesuburan dan mempercepat peluang hamil. Tapi, apakah klaim ini didukung fakta medis?

IF adalah pola makan dengan mengatur waktu makan dan puasa dalam sehari—misalnya makan selama 8 jam dan berpuasa 16 jam berikutnya. Metode ini populer karena dikenal membantu menurunkan berat badan dan menyeimbangkan hormon, dua faktor penting bagi kesuburan perempuan.

Baca juga : Turunkan Berat Badan: Puasa atau Cutting, Mana Lebih Efektif?

Bagi perempuan dengan berat badan berlebih atau mengalami PCOS (sindrom ovarium polikistik), IF bisa membantu menurunkan berat badan secara bertahap. Penurunan berat badan ini berpotensi memperbaiki siklus menstruasi dan memulihkan ovulasi, sehingga peluang hamil bisa meningkat.

Namun penting dicatat, IF bukanlah “jalan pintas” untuk hamil. Metode ini tidak langsung menyebabkan kehamilan, tetapi membantu menciptakan kondisi tubuh yang lebih ideal untuk proses reproduksi.

Yang tak kalah penting, IF sebaiknya dilakukan sebelum masa kehamilan. Saat sudah dinyatakan hamil, pola makan ini tidak dianjurkan, karena ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi secara berkelanjutan. Kekurangan nutrisi bisa berdampak negatif pada perkembangan janin.

Sebelum menjalani IF sebagai bagian dari program kehamilan, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan atau ahli gizi. Setiap tubuh memiliki kebutuhan dan respons yang berbeda, dan pendekatan yang tepat harus disesuaikan secara personal.

Kesimpulannya, IF bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang mendukung kesuburan, khususnya bagi mereka yang mengalami kelebihan berat badan atau gangguan hormonal. Namun hingga kini, belum ada bukti ilmiah kuat yang menyatakan IF dapat secara langsung mempercepat kehamilan. Lakukan dengan bijak, dan selalu utamakan konsultasi medis. (Hai Bunda/KlikDokter/Z-10)