Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Paus Berdiskusi dengan Castro

22/9/2015 00:00
Paus Berdiskusi dengan Castro
(AP/Alex Castro)
CASTRO bersaudara, Fidel Castro dan Raul Castro, menyambut hangat kunjungan Paus Fransiskus, 78, di Havana, Kuba, Minggu (20/9), waktu setempat. Paus bertemu dengan Fidel Castro, 89, sebelum melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Kuba Raul Castro di pusat pemerintahan.

Kunjungan Paus ke negara kepulauan itu merupakan bagian dari serangkaian kunjungannya ke Benua Amerika termasuk kunjungan ke Amerika Serikat (AS). Dalam pertemuan itu, Paus mendiskusikan sejumlah topik dengan pemimpin Kuba termasuk isu lingkungan.

Juru bicara Vatikan Federico Lombardi mengatakan kunjungan Paus kali ini sangat informal dan penuh keramahtamahan. Paus juga memberikan Fidel Castro cendera mata berupa empat buku, termasuk dua buku teologi.

Sementara itu, Fidel membalasnya dengan memberikan buku karya Frei Betto  berjudul Fidel and Religion yang telah dibubuhi tanda tangan. Dia juga menulis sebaris kalimat, 'Dengan rasa kagum dan hormat dari masyarakat Kuba'.

Lebih dari 30 tahun, gereja dan pemerintahan Kuba yang menganut ideologi komunisme terlibat konflik dan hubungan yang kurang harmonis. Namun, sejak 1980, hubungan gereja dan pemerintah membaik dengan kunjungan Puas Johanes II.

Kunjungan Paus Fransiskus kali ini di Kuba merupakan kunjungan pemimpin Katolik Roma ketiga ke negara tersebut. Sebelumnya atau pada 2012, Paus Benediktus XVI telah berkunjung ke negara yang berideologi sosialis itu.

Sebelum bertemu dengan Raul Castro, Paus menyampaikan misa terbuka di Lapangan Revolusi, Havana. Dalam misanya yang dihadiri ribuan umat, Paus asal Argentina tersebut mengajak rakyat Kuba untuk memberi pelayanan kepada kaum tertindas. Dengan maksud mengkritik rezim komunis, ia menegaskan bahwa pelayanan tidak pernah mempertimbangkan ideologi.   

Dalam misanya, Paus tidak membaca skrip pidato yang telah disiapkan. Ia mengajak hadirin untuk merangkul kemiskinan. "Kita harus hati-hati untuk tidak tergoda dengan jenis pelayanan yang lain, 'pelayanan' yang menjadi 'pelayanan diri sendiri'," katanya.

Pada hari kedua kunjungannya, Paus memberikan pidato yang dikhususkan kepada para pendeta lokal, suster, dan frater di Gereja Katedral, Havana. Ia mengecam fitnah dan faksionalisme termasuk soal perceraian, homoseksual, serta pasangan yang tidak menikah.

Paus menegaskan bahwa debat sehat di kalangan gereja dibutuhkan. "Konflik dan pertentangan di gereja itu diharapkan dan bahkan dibutuhkan," imbuhnya. Kepada masyarakat Kuba, Paus mengajak untuk tidak berhenti berharap. "Jangan lupa untuk bermimpi," ujarnya.

Setelah mengunjungi Kuba, Paus akan melanjutkan perjalanan ke AS termasuk berbicara di Majelis Umum PBB. (AFP/Aya/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya