Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

9 Pos Kesehatan Dibuka di Arafah

Bay/Ant/X-9
22/9/2015 00:00
9 Pos Kesehatan Dibuka di Arafah
Sejumlah umat muslim berjalan menuju padang Arafah, Arab Saudi, untuk mengikuti prosesi wukuf.(ANTARA/Prasetyo Utomo)

JELANG wukuf di Padang Arafah yang merupakan puncak ibadah haji, besok waktu Arab Saudi, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Arafah membuka sembilan pos tambahan untuk melayani kesehatan jemaah.

Pos-pos itu, jelas pengendali teknis kesehatan Arafah, Purwakaning Purnomo Agung, kemarin, dilengkapi tenaga dokter umum, dokter spesialis, perawat, pemantau, dan apoteker.

"Kami juga libatkan tenaga musiman sebagai tenaga evakuasi tanpa alat dan tenaga pengantar obat. Setiap pos pelayanan kesehatan dilengkapi dua bed untuk menambah kapasitas BPHI Arafah yang tadinya hanya memiliki 10 bed."

Ia menambahkan, jemaah harus menjaga kondisi kesehatan karena suhu di Arafah diprediksi 40-45 derajat celsius.

"Sosialisasi terus kita lakukan, terutama imbauan agar jemaah banyak minum sehingga cairan yang hilang melalui keringat bisa tergantikan."

Diharapkan, jemaah sebelum berangkat membawa air minum agar tidak mengalami dehidrasi. Untuk menjaga stamina, jemaah juga disarankan makan kurma sebagai sumber energi dan glukosa yang cepat diserap tubuh.

Jemaah yang sakit seperti hipertensi dan diabetes dianjurkan meminta obat ke dokter kelompok terbang.

Dokter akan melanjutkan ke sektor dan diteruskan ke BPHI.

"Harapannya jemaah yang sakit ini obat-obatnya tercukupi selama di Arab Saudi hingga pulang ke Tanah Air," tutur Purwakaning.

Untuk menyafariwukufkan sekitar 150 jemaah yang sakit, BPHI menyiapkan 10 bus khusus.

Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Mawari Edy menjelaskan jemaah yang akan melakukan safari wukuf akan berangkat dari BPHI pada pukul 11.00 waktu Arab Saudi.

Mereka akan diiringi pembimbing ibadah untuk berdoa dan menjalani proses wukuf dalam kendaraan.

Bus untuk safari wukuf tersebut dirancang khusus untuk mengangkut jemaah yang hanya bisa berbaring dan yang masih bisa duduk.

Saat ini, sebagian dari 154 ribu jemaah haji Indonesia sudah berada di Arafah.

Ketua Tim Pemantau Haji Khusus Komisi VIII DPR Saleh Daulaya menyatakan dari pemantauan di Umm al-Jud ada jemaah haji khusus yang ditempatkan di rumah sewa yang tidak layak dan jauh dari Masjidil Haram.

Politikus PAN itu mengingatkan selain membina, melayani, dan melindungi jemaah haji reguler, Kemenag harus memperhatikan haji khusus.

Diyakini bahwa jemaah haji khusus lebih rawan untuk tertipu.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya