SETELAH vakum cukup lama, grup band Padi amat mungkin akan kembali mewarnai belantika musik Indonesia. Band asal Surabaya yang pernah melahirkan hit Mahadewi itu bakal segera reuni. Kata Rindra, basis band itu, ia dan rekan-rekannya di Padi telah melakukan pembicaraan untuk kembali bermusik atas nama band tersebut. Namun, menurut Rindra, ia tak ingin band yang dibentuknya bersama Fadly (vokalis), Ari (gitaris), Piyu (gitaris), dan Yoyo (drumer) tersebut kembali ke industri musik hanya sekadarnya.
"Obrolan untuk kembali sudah ada, sudah sepakat balik dan reuni. Untuk kembali kan kami perlu menggodok persiapannya dengan matang. Jangan sampai nanti kembalinya Padi cuma sekadarnya," katanya seusai acara hearing materi album baru Musikimia di CGV Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Rindra mengatakan bahwa sejak 2011 Padi memutuskan untuk vakum berkegiatan di dunia musik karena beberapa personelnya sibuk dengan proyek masing-masing. Rindra, misalnya, selain di Padi, merupakan pemain bas di Musikimia yang juga beranggotakan Yoyo dan Fadly.
"Kalau saya masih mau merampungkan proyek album Musikimia ini dulu. Kan, belum selesai juga ngeluarin album. Tiap personel kan juga punya proyek. Kami ingin menyelesaikan dulu pekerjaan kami di proyek-proyek sebelum benar-benar fokus buat persiapan reuni," ujarnya. Lebih lanjut Rindra menambahkan, keberadaan Musikimia sejak awal terbentuk memang tidak mampu menembus pasar musik secara nasional. Hal itu juga menjadi salah satu bukti betapa beratnya menembus pasar nasional dengan produk band baru karena masih kuatnya citra pada band sebelumnya.
"Waktu saya ke Kalimantan, saya ditanya masih bermusik apa tidak. Padahal, waktu itu Musikimia sedang jalan," kenangnya. Apa yang dilakukan Musikimia ialah ramuan karya atau senyawa yang mereka ciptakan tanpa batasan, bukan menjadi bentuk kekesalan atas kevakuman band pertama mereka, Padi. Hal itu akan dibuktikan lewat rencana konser Padi yang akan digelar tahun depan. "Sudah ada beberapa kali pertemuan, mudah-mudahan tahun depan terlaksana. Sudah saatnya Padi kembali lagi," ujarnya.
Padi pernah ngetop pada dekade 2000. Band itu mengawali karier dari kampus ke kampus di Surabaya. Konsep musik yang mereka buat jelas, yakni di jalur pop rock. Sony Music Indonesia lantas merekrut band itu untuk rekaman album kompilasi Indie Ten, ajang kemampuan untuk para band baru. Di album itu, lagu Sobat karya Padi membuat nama Piyu dan kawan-kawan terkenal. Dari ajang itulah mereka meraih sukses. Sony Music bahkan berani mengontrak empat album pertama mereka. Itu tak sia-sia karena lagu-lagu band tersebut selalu menjadi hit.
Sebut saja Mahadewi yang merajai berbagai tangga musik di televisi dan radio di Tanah Air. Album kedua, Sesuatu yang Tertunda, rilis pada Juli 2001. Hebatnya, baru awal peluncuran, sudah terjual 450 ribu kopi. Album itu juga melahirkan hit Kasih tak Sampai. Di album ketiga, Save My Soul, yang rilis pada Juni 2004, Padi bermain-main dengan aransemen yang lumayan rumit dan menjauhi selera pasar. Namun, itu bukti kejujuran dan idealisme mereka dalam bermusik. Itu sebabnya, Rindra tak ingin sekadar kembali menghidupkan lagi band ini, tanpa konsep musik yang jelas.