Sayangnya, budaya membaca buku di negeri ini belum mengakar ketimbang negara-negara maju.
Lebih-lebih, buku yang tersedia malah melelahkan dan membosankan pembaca.
Pembaca pun jadi malas berlama-lama dengan buku.
Berangkat dari situlah, 20 pegawai Pusat Perpustakaan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) berlatih mengenai infografik buku.
Selama dua hari di Kantor Pustaka, Jalan Ir H Juanda No 20, Kota Bogor, Jabar, mereka dilatih oleh tim artistik Media Indonesia yang dipimpin Asisten Kepala Divisi (Askadiv) Artistik Media Indonesia Rio Okto M Waas.
Ke-20 pegawai Pustaka itu berasal dari bagian umum, perpustakaan, penyebaran teknologi pertanian, serta bidang program dan evaluasi.
Pada hari pertama kemarin, pelatihan dan workshop berlangsung begitu interaktif.
Selama 4 jam, rasa keingintahuan peserta yang sangat besar membuat pemateri dari tim artistik Media Indonesia diberondong berbagai pertanyaan.
Seperti bagaimana membuat laporan tahunan yang menarik seperti teks tidak panjang, tidak tebal, serta tidak penuh sesak dengan tempelan foto-foto.
Hal terpenting yang berhubungan dengan perpustakaan, yakni bagaimana menyiasati buku-buku agar lebih mudah dan menarik dibaca oleh pengunjung perpustakaan.
Pada kesempatan itu, Askadiv Artistik Media Indonesia Rio Okto M Waas menyampaikan suatu laporan tahunan dan buku bacaan akan lebih menarik jika menampilkan infografik.
Dengan begitu, padatnya materi laporan dan buku bacaan bisa diringkas.
"Penggunaan warna pun bisa membantu pembaca agar tak jenuh dan capai. Standarnya, pemakaian warna maksimal tiga warna."
Kepala Bidang Perpustakaan sekaligus Ketua Panitia Workshop Bambang S Sankarto berharap pelatihan dan workshop itu bisa membuat petugas perpustakaan pandai mengemas bacaan secara menarik.
Tujuannya, agar masyarakat rajin berkunjung ke perpustakaan.