Alumni SMP Terbuka,Menjadi Inovator dan Sekolah Lebih Tinggi
MI/Syarief Oebaidillah
17/9/2015 00:00
(Dok)
Para siswa dan alumni SMP Terbuka dan SMP Satu Atap diharapkan mampu
menjadi inovator dan dapat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. "Harapan kami para siswa khususnya juara Lomojari 2015 dapat menjadi inovator serta melanjutkan pendidikan lebih tinggi.Sebab mereka memunyai kreativitas yang baik dan mandiri,"kata Direktur Pembinaan SMP Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud,Supriano menjawab wartawan usai penutupan Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari) SMP Terbuka dan SMP Satu Atap di Kemendikbud Jakarta,kemarin. Menurut Supriano sebagian besar peserta Lomojari merupakan pelajar di daerah terpencil.Kendati begitu,mereka memunyai kesempatan sama dengan pelajar di perkotaan untuk maju dalam bingkai NKRI.
Dalam melanjutkan sekolah yang lebih tinggi itu,mereka dapat menempuh jenjang SMA dan SMK reguler.Kendati mereka banyak yang dikategorikan warga kurang mampu maka dengan adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP) kesempatan melanjutkan pendidikan menjadi lebih terbuka lebar. Supriano menambahkan berdasarkan data sementara banyak pula para alumni SMP Terbuka yang juga berhasil menempuh kuliah di perguruan tinggi terkemuka seperti ITB."Kami masih mengumpulkan data datanya siapa saja mereka yang dapat kuliah di PTN terkemuka ,"cetusnya.
Dalam laporan tertulis penutupan Lomojari 2015 yang ditutup Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Hamid Muhammad,Supriano menjelaskan, rangkaian kegiatan lomba yang diselenggarakan sejak Senin (14/9) terselenggara dengan baik dan lancar. Hal ini berkat kerja sama dan kekompakan seluruh pihak yang terlibat.Hingga penutupan acara sejumlah 540 peserta dalam kondisi sehat dan tetap bersemangat.
Disebutkan kegiatan Lomojari bidang keterampilan yang diselenggarakan dalam bentuk pameran terbuka untuk masyarakat umum dihadiri 1.800 pengunjung. “Mereka berasal dari masyarakat umum, karyawan berbagai lembaga, dan para peserta didik yang ada wilayah DKI Jakarta,†jelasnya. Dalam Lomojari bidang keterampilan tahun ini, Supriano menilai seluruh stan mampu menampilkan produk terbaiknya. Dengan kunjungan ribuan orang tersebut membuktikan produk-produk keterampilan yang dihasilkan siswa SMP Terbuka, SMP Alternatif, dan SMP Satu Atap menarik perhatian masyarakat.
Adapun produk yang terjual sebanyak 5.734 dari berbagai jenis keterampilan dengan nilai penjualan sebesar Rp 199.185.750. Hasil penjualan produk tahun ini ternyata lebih besar dibandingkan hasil penjualan produk keterampilan tahun lalu sebanyak Rp 122.879.000. Ia berharap ini menjadi pertanda bahwa peserta didik SMP Terbuka, SMP Satu Atap, dan pendidikan alternatif selain mampu berkarya juga berhasil menarik pengunjung dalam menawarkan serta menjual hasil karyanya.
Sementara itu Hamid Muhammad dalam sambutannya memberi apresiasi bagi para pemenang yang berhasil menoreh prestasi. Hemat dia peserta didik yang belum berhasil tidak perlu galau karena sesungguhnya seluruh peserta merupakan juara-juara terpilih mewakili daerah. Salah seorang peserta kelas 8 SMP Terbuka dari Sambas,Kalimantan Barat, Umi,mengaku kendati belum meraih juara ia merasa senang dapat berpartisipasi Lomojari di Jakarta.Ia berharap tahun depan dapat mengikuti kembali Lomojari dengan prestasi yang baik."Ya tentu saya dan teman teman di daerah senang dan tetap semangat untuk ikut lagi Lomojari tahun depan,"kata Umi Ia juga mengaku gembira karena diajakserta panitia melepas ketegangan dan kelelahan pasca lomba dengan mengunjungi Monumen Nasional dan Museum Nasional. (Bay)