Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Genjot Mutu Pendidikan Vokasi

Putri Rosmalia Octaviyani
20/10/2016 08:43
Genjot Mutu Pendidikan Vokasi
(Dok. Kemendikbud)

AMANAT Presiden Joko Widodo kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy untuk meningkatkan kualitas pendidikan di bidang vokasi bukan hanya isapan jempol.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut langsung bergerak dengan membahas sejumlah arah pendidikan vokasi ke depan bersama sejumlah pihak seusai penutupan World Culture Forum 2016 di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/10).

Saat itu, Mendikbud menekankan ada tiga isu yang jadi pembahasan, yaitu rencana pemberian sertifikasi bagi sekolah menengah kejuruan (SMK) dan siswanya, peluang kerja sama magang di perusahaan internasional, dan rencana pelatihan bertaraf internasional bagi siswa pendidikan vokasi.

"Pendidikan vokasi sudah jadi bagian fokus arah kebijakan pendidikan kita dengan menekankan pada penyiapan lulusan vokasi sesuai dengan kebutuhan ketenagakerjaan," kata Muhadjir pada kesempatan tersebut.

Karena itu, nantinya pemerintah akan menambah empat kompetensi vokasi untuk pendidikan SMK, yaitu kelautan dan maritim, pariwisata, pertanian yang berorientasi pada ketahanan pangan, serta ekonomi kreatif.

"Kebutuhan SMK yaitu berupa penyiapan kemampuan yang sesuai kebutuhan lapangan pekerjaan sangat mendesak. Jadi, kami pun akan membenahi skema pelatihan yang naik jadi sebesar 30% berupa kegiatan belajar mengajar, serta menggandeg lembaga magang perusahaan internasional, dan rencana sertifikasi bagi tiap pelatihan yang dilakukan," ujarnya.

Seiring dengan rencana pemerintah dalam memperkuat pendidikan vokasi sebagai upaya meningkatkan daya saing bangsa, Kemendikbud juga terus menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain, pemerintah daerah, serta kalangan industri, termasuk dengan luar negeri sesuai amanat Instruksi Presiden No 9/2016 tentang Revitalisasi SMK untuk Peningkatan Mutu dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

Di antaranya yang kini sedang dijajaki ialah mengirim praktisi dari India untuk mengajari para siswa SMK di Indonesia mengenai kompetensi pendidikan vokasi.

"Kami juga memberikan apresiasi kepada para siswa yang giat belajar sambil memberikan motivasi agar para siswa tak cuma melatih keterampilan, tetapi juga bisa berlatih sikap (attitude) baik, dan bisa mencerminkan seorang profesional. Ini sangat penting agar lulusan SMK bisa berdaya saing," ujar Muhadjir.

Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud Mustaghfirin Amin menambahkan saat ini peta pengembangan SMK telah rampung. Selain bantuan peningkatan sarana dan prasarana, pihaknya sedang berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan vokasi melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan guru-guru produktif, dan peningkatkan kebekerjaan lulusan SMK melalui kerja sama dengan berbagai pihak.

Perkuat perbatasan
Selain komitmen dalam peningkatan mutu pendidikan vokasi, Mendikbud Muhadjir Effendy menyampaikan pemerintah akan memperkuat pendidikan vokasi di daerah perbatasan. Itu disampaikan Muhadjir saat melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk di wilayah perbatasan Merauke, Papua.

Dalam kunjungan kerja ke Papua itu, Muhadjir berharap pemerintah daerah ikut terlibat dalam program penguatan pendidikan vokasi yang sedang dilakukan pemerintah melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga.

Itu penting karena tidak ada negara maju yang tidak didukung angkatan kerja yang terampil kelas menengahnya. Karena itu, pendidikan vokasi di daerah perbatasan sangat penting sebagai upaya menyiapkan peserta didik menjadi tenaga terampil yang siap memasuki dunia kerja dan mampu bersaing.

"Untuk itu, kami akan membangun SMK yang sesuai kebutuhan masyarakat setempat di daerah perbatasan," kata Mendikbud pada pertemuan dengan pendidik dan calon guru di Kolese Pendidikan Guru (KPG) Merauke.

Adapun saat berkunjung ke lingkungan pendidikan Muhammadiyah Merauke yang sedang melakukan pengembangan SMK, Mendikbud berpesan kepada para pengurus yayasan dan komite sekolah agar mengembangkan jurusan yang sesuai arahan Presiden, yaitu bidang kelautan atau maritim, ketahanan pangan, energi, infrastruktur, pariwisata, serta industri kreatif.

Ketika menanggapi hal itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Papua, Pendeta Charles Simare Mare, mendukung rencana pemerintah pusat yang ingin mengembangkan dan memperkuat pendidikan vokasi di Papua.

"Kami mendukung langkah pemerintah karena kebutuhan tenaga terampil yang memiliki karakter baik amat dibutuhkan untuk pengembangan wilayah Papua," ucap dia.

Namun, dia menyampaikan agar pengembangan vokasi di Papua ditekankan pada SMK penerbangan karena sesuai dengan kebutuhan wilayah Papua yang memiliki tantangan geografis cukup tinggi dan transportasi udara yang masih sangat diperlukan. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya