PEMERINTAH Kerajaan Arab Saudi memberikan kuota haji tambahan kepada Indonesia di 2016 sebesar 10 ribu orang.
Ditambah dengan rencana normalisasi kuota haji, mungkin bakal ada total 221 ribu kursi calon haji tahun depan. Antrean calon haji pun bisa diminimalkan.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan penambahan kuota itu bermula dari perbincangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dalam jamuan santap siang kenegaraan di Arab Saudi, Sabtu (12/9) pukul 13.40 waktu setempat.
Jokowi pada kesempatan tersebut melontarkan permintaan kepada Salman soal kemungkinan penambahan kuota haji.
Tak butuh waktu lama untuk realisasinya. Beberapa saat setelah agenda santap siang itu, Menteri Negara Urusan Agama Kerajaan Arab Saudi Muhamad Ali Sheikh melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden. Ia kemudian menyampaikan persetujuan penambahan kuota haji kepada Indonesia sebanyak 10 ribu.
"Kuota menjadi hal yang penting karena Indonesia negara dengan jumlah penduduk yang besar. Maka seseorang yang mendaftar baru dapat mewujudkan ibadah hajinya pada 10 tahun mendatang," kata Pram lewat pesan singkat yang dikirimkan oleh tim komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, kemarin.
"Tentunya tambahan 10 ribu jemaah (calon haji) ini sangat berarti, walau kita ingin kembali (kuotanya) sebesar 211 ribu jemaah haji," imbuh Seskab.
Untuk diketahui, sejak penyelenggaraan ibadah haji periode 2013, kuota haji untuk Indonesia dipotong 20% atau menjadi 168.800 orang. Itu terbagi atas 155.200 kuota haji reguler dan 13.600 kuota haji khusus.
Pada prinsipnya, kuota normal jemaah haji Indonesia selama ini ialah 211 ribu orang, yang terdiri atas 194 ribu kuota jemaah haji reguler dan 17 ribu kuota jemaah haji khusus. Pengurangan kuota sebesar 20% memang dikenakan Pemerintah Arab Saudi kepada seluruh negara. Hal tersebut dilakukan karena ada proyek perluasan Masjidil Haram.
Peningkatan kualitas Pram melanjutkan penambahÂÂan kuota haji itu tidak bakal mengurangi perhatian pemerintah kepada peningkatan kualitas pelayanan ibadah haji. "Meski sekarang banyak kemajuan, masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan," ujarnya, tanpa memerinci perbaikan penyelenggaraan ibadah haji macam apa yang mesti dilakukan.
Jika berjalan sesuai rencana, perluasan Masjidil Haram rampung sebelum penyelenggaraan ibadah haji 2016. Kuota jemaah haji Indonesia dan negaranegara lainnya akan kembali normal. Melalui siaran persnya, pada Selasa (14/7), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan hal tersebut sebab ada komitmen dari Raja dan jajaran pemerintah Arab Saudi untuk menuntaskan pembangunan perluasan Masjidil Haram sebelum musim haji tahun depan.
Dengan normalisasi kuota serta penambahannya sebanyak 10 ribu calon haji, bakal ada penambahan kuota hingga 221 ribu calon haji Indonesia di 2016. (H1)