Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Jangan Lewatkan Sikat Gigi Malam

(Nik/H-3)
19/10/2016 08:20
Jangan Lewatkan Sikat Gigi Malam
(thinkstock)

Untuk menjaga kesehatan gigi, dokter menganjurkan menyikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari, yakni pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Namun, faktanya di masyarakat anjuran tersebut belum banyak diterapkan. "Penelitian yang dilakukan Unilever bersama Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia baru-baru ini menunjukkan banyak masyarakat melewatkan sikat gigi di malam hari menjelang tidur," ujar dokter gigi Ratu Mirah Afifah, pada peluncuran Cerita Petualangan Mama Sigi dan Pepo oleh Pepsodent, di Jakarta, Selasa (11/10).

Berdasarkan hasil penelitian itu, lanjut Mirah, ibu menjadi sosok yang mempunyai kebiasaan menyikat gigi tertinggi di keluarga Indonesia. Frekuensi anak tidak menyikat gigi di malam hari lebih tinggi daripada orangtua, 77% responden anak tidak menyikat gigi di malam hari, sementara 70% orangtua tidak melakukannya. "Hasil penelitian ini tentu valid karena keluarga responden kita beri sikat gigi yang dipasangi chip yang dapat mengidentifikasi kebiasaan sikat gigi setiap anggota keluarga," ujar Mirah yang juga Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk itu.

Ia menjelaskan hasil penelitian tersebut juga mengungkapkan sekitar 46% responden menyikat gigi hanya sekali sehari dengan rata-rata ibu menyikat gigi 1,5 kali sehari, anak hanya 1,3 kali. "Hanya sedikit sekali yang melakukan sikat gigi sesuai dengan frekuensi dan waktu yang direkomendasikan". Dari penelitian tersebut juga terungkap, orangtua melewatkan menyikat gigi malam karena mereka merasa lelah, lupa, bosan, terganggu, lebih tertarik pada hal lain daripada kesehatan, atau hanya tidak peduli. Lebih memprihatinkan lagi, mereka tahu bahwa merawat gigi itu penting, tetapi sering kali merasa sudah cukup dengan kebiasaan menyikat gigi yang sudah dilakukan.

"Padahal, menyikat gigi malam hari sangat penting perannya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut," ujarnya. Ia menerangkan, melewatkan sikat gigi malam sebelum tidur sama dengan memberikan kesempatan pada bakteri untuk berkembang biak lebih cepat, mengubah sisa makanan menjadi asam yang dapat melarutkan email gigi sehingga gigi menjadi berlubang. "Membiasakan sikat gigi malam sebelum tidur mampu mengurangi risiko bau mulut di pagi hari sebab bakteri penyebab bau itu tidak akan berkembang karena malam sebelumnya telah menyikat gigi." Selain itu, konsentrasi fluoride (salah satu kandungan pasta gigi) saat menyikat gigi di malam hari dapat bekerja dalam air liur selama 12 jam setelah menyikat gigi malam. Durasinya lebih panjang daripada saat siang. Setelah sikat gigi pagi hari kandungan fluoride bertahan 1–4 jam. "Fluoride yang bertahan pada lapisan gigi di malam hari baik untuk menguatkan email gigi terhadap serangan asam bakteri di rongga mulut," imbuh Mirah.

Cara menyenangkan
Pada kesempatan sama, psikolog klinis anak, Vera Itabiliana, mengingatkan pentingnya membangun kebiasaan baik, termasuk kebiasaan menyikat gigi, sejak dini pada anak-anak. Dalam upaya itu, orangtua harus berperan sebagai teladan, pengingat, fasilitator, dan motivator agar anak terbiasa menyikat gigi dengan cara yang baik dan benar.

"Tentu saja, upaya yang dilakukan harus menyenangkan bagi anak. Dunia anak adalah dunia bermain, bermain itu menyenangkan. Kondisi menyenangkan membuat anak lebih mudah menyerap 'pelajaran'," pesan Vera. Orangtua dapat memanfaatkan musik, tontonan edukatif, juga cerita-cerita anak untuk menyampaikan pesan-pesan terkait dengan pentingnya kebiasaan menyikat gigi. Senior Brand Manager Pepsodent, Imelda Karya Wira, pada diskusi itu menjelaskan pihaknya berupaya membantu orangtua dalam membentuk kebiasaan menyikat gigi lewat penyajian cerita interaktif bertajuk Petualangan Mama Sigi dan Pepo yang bisa diakses melalui Facebook dan telepon seluler. (Nik/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya