Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEKITAR 200 bentor alias becak motor khas Kota Banau beriring-iringan dari Lapangan Susadu menuju area pinggir Pantai Jailolo, Halmahera Barat, pada akhir pekan.
Rangkaian bentor tersebut ikut mengiringi kampanye Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana S Yembise, seluruh jajaran pemerintahan daerah, beserta masyarakat mengenai penolakan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Rudi Munawar, 21, seorang pengemudi bentor mengaku sengaja menghias bentor kesayangannya agar terlihat menarik saat mengikuti karnaval Jelajah Three Ends (3Ends). Bendera kecil bertuliskan ‘Mulai Sekarang Brenti Flungku Perempuan Deng Ana Ana’ pun tak lupa dipasang nya sedemikian rupa sehingga berkibar ketika tertiup angin.
“Kami dari Komunitas Bentor juga punya komitmen bantu pemerintah agar tidak ada kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kita orang pasang lagu 3Ends ini kencang-kencang supaya semua torang tahu,” ucapnya.
Sepanjang jalan berkeliling Kabupaten Jailolo, peserta karnaval dan seluruh masyarakat berada di pinggir jalan tampak antusias sembari melambaikan tangan kepada rombongan Menteri PPPA, sesekali anak-anak terlihat sengaja menirukan gerakan tarian 3Ends.
Menurut Rudi, lagu dan tarian 3Ends memang seperti sudah melekat di benak masyarakat, terutama kaum ibu dan anak-anak. Selain mudah diingat, lirik lagu tersebut dinilai begitu menyentuh, bahwa tidak boleh ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Kami berharap, yang muda-muda macam saya bisa lebih paham sehingga nanti sudah tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jailolo,” cetusnya.
Selain Rudi dan kawan komunitasnya, Fikry Aditya Tuharea, 7, juga bersemangat menyuarakan kampanye antikekerasan terhadap perempuan dan anak. Ia tampil necis bergaya ala pilot di atas sepeda yang sudah dimodifikasi sang ayah seperti pesawat.
“Ada musiknya di sini. Nanti semua dengar tara boleh sakiti perempuan dan anak-anak,” ucapnya seraya menunjuk kotak musik kecil di bagian depan ‘pesawat’-nya.
Sekira pukul 9.00 WIT, Fikry dan seluruh peserta pawai berkumpul di area panggung utama Jelajah 3Ends. Tak banyak buang waktu, Menteri PPPA yang akrab disebut Mama Yo langsung mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Jailolo bersama-sama mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak. (Puput Mutiara/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved