Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Museum, Bagian tidak Terpisahkan Pendidikan Warga

13/10/2016 14:12
Museum, Bagian tidak Terpisahkan Pendidikan Warga
(Dok Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Kemendikbud)

SEJAK tahun lalu, Pemerintah telah menetapkan Hari Museum Indonesia, yang diperingati setiap 12 Oktober. Keputusan itu dihasilkan pada Pertemuan Nasional Museum 2015 yang diselenggarakan di Malang, Jawa Timur, pada 26-28 Mei 2015.

Pemilihan 12 Oktober berdasarkan tanggal penyelenggaraan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama, yang ketika itu diselenggarakan di Yogyakarta pada 12-14 Oktober 1962.

Maka, kini, di Indonesia, dirayakan dua kali peringatan Hari Museum. Pertama, peringatan Hari Museum Internasional pada 18 Mei dan kedua adalah peringatan Hari Museum Indonesia pada 12 Oktober.

Dua peringatan tersebut tentu dapat dijadikan momentum untuk semakin memasyarakatkan pentingnya peranan museum di Tanah Air.

Masyarakat luas perlu diajak memahami bahwa museum bukanlah gudang penyimpanan benda-benda kuno. Museum lebih dari itu.

Definisi dari International Council of Museum – badan dunia permuseuman di bawah UNESCO – museum adalah sebuah institusi permanen nirlaba, yang melayani kebutuhan publik secara terbuka, dengan cara mengoleksi, konservasi, riset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda koleksi kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan hiburan.

Sementara pengertian museum menurut Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum, adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.

Sebagaimana dikumandangkan salah satu Proklamator Kemerdekaan RI, Bung Karno, yang dengan semangat mempopulerkan slogan “jangan sekali-kali melupakan sejarah”, museum harus pula dijadikan bagian untuk terus mengingatkan memori kolektif bangsa di segala bidang dan disiplin ilmu.

Intinya, museum adalah bagian tidak terpisahkan dari aktivitas pendidikan, baik untuk generasi muda maupun warga semua lapisan usia.
Banyak hal yang dapat dipelajari di dalam museum.

Mereka yang berkunjung ke museum akan memperoleh lebih dari sekadar hiburan dan pengetahuan tentang sejarah, peradaban, kebudayaan, teknologi, seni, dan sebagainya. Lebih pula dari sekadar mengenal bentuk, warna, ukuran, dan dimensi benda koleksi yang dipamerkan.

Museum dapat pula menjadi wadah pengembangan karakter. Setiap pengunjung sekaligus diajak untuk belajar mengembangkan perilaku yang baik. Misalnya, dengan mengapresiasi keberadaan koleksi yang ada. Pengunjung diajak untuk tidak berlari-lari sembarangan, makan atau minum dan bahkan memegang koleksi museum yang sudah ada tanda larangannya.

Pengunjung juga dapat belajar bagaimana seharusnya bersikap saat mengambil foto atau selfie di tengah-tengah koleksi museum. Bukan hanya mengambil foto dengan sudut pengambilan terbaik, tetapi juga berusaha agar saat memotret tidak mengganggu apalagi merusak koleksi museum.

Pada saat memotret atau selfie bahkan wefie pun, tetap harus berusaha menghargai keberadaan pengunjung lain, agar jangan sampai aktivitas tersebut mengganggu pengunjung yang juga ingin melihat koleksi museum tersebut.

Demikian pula saat beranjangsana ke museum bersama keluarga, bukan hanya untuk berjalan-jalan mencari hiburan dan melihat koleksi-koleksi yang dipajang. Tetapi sekaligus mempererat tali kekeluargaan antara orangtua, anak, dan kerabat.

Bagi yang datang ke museum bersama teman, kunjungan itu sekaligus memperkuat ikatan persaudaraan yang telah ada.

Museum pun dapat menjadi tempat untuk belajar menyampaikan pendapat secara santun dengan kalimat-kalimat yang jelas dan mudah dimengerti keluarga atau teman, saat berdiskusi bersama tentang koleksi museum.

Sebaliknya, bagi yang diajak berdiskusi, di sini pun dapat belajar untuk mau mendengarkan pendapat orang lain.

Banyak lagi yang bisa dipelajari dari kunjungan ke museum. Maka, tidak heran bila ada yang mengatakan, “Museum untuk semua, dan semua bisa belajar banyak dari museum”. (RO/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya