Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menkes Jabarkan Daya Tarik Investasi di Sektor Kesehatan Indonesia

M Iqbal Al Machmudi
08/11/2024 18:10
Menkes Jabarkan Daya Tarik Investasi di Sektor Kesehatan Indonesia
Sejumlah pengunjung mengamati kinerja dari alat kesehatan yang dipamerkan pada Indonesia International Hospital Expo di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2024)(ANTARA/Fakhri Hermansyah)

MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan banyak pembisnis dan investor yang tertarik berinvestasi pada sektor kesehatan Indonesia karena pemerintah terus mengembangkan sektor kesehatan dan inovasi alat kesehatan sehingga usia harapan hidup masyarakat terus meningkat. 

"Kenapa Indonesia menarik untuk investasi kesehatan? Setiap tahun Indonesia habiskan sekitar Rp560-580 triliun di sektor kesehatan atau USD36-38 miliar. Rata-rata spendingnya per kapita USD140. Sedangkan Malaysia USD450-460, untuk Singapura itu USD3.300 atau 3000 dolar lebih tinggi," kata Budi dalam festival inovasi kesehatan 2024 di Senayan, Jakarta, Jumat (8/11).

Jika dalam 5 atau 10 tahun, masyarakat Indonesia usianya rata-ratanya naik dari 72 tahun ke 76 tahun seperti Malaysia dan terus meningkat ke 84 tahun seperti rakyat Singapura otomatis orang Indonesia belanja kesehatannya pun meningkat.

Jika belanja kesehatan masyarakat Indonesia menjadi USD300 lalu dikalikan dengan jumlah rakyat sebesar 280 juta jiwa, maka ada sekitar USD84 miliar potensi pendapatan/revenue opportunity atau 2,5 kali lipat dari spending sekarang.

Kalau sekarang revenue opportunity USD140 per kapita, kemudian dalam 5 tahun lagi bisa naik USD250, bertahap menjadi USD350, maka spending kesehatan Indonesia akan naik 2,5 kali dalam 5-10 tahun. Kalau kemudian 10-15 tahun konsisten naik dan satu level dengan Singapura maka rata-rata usianya jadi 84 dan belanja kesehatan pun menjadi USD3.000.

"Jadi kalau pendapatan perusahaan anda Rp10 miliar dalam 1 tahun nanti akan jadi Rp2,5 triliun dalam 1 tahun, dalam waktu 15-20 tahun lagi. Itulah sebabnya kenapa buat para pengusaha harus investasi di Indonesia dan investasi di sektor kesehatan," ujar dia. 

Perkembangan inovasi kesehatan dan perbaikan pelayanan kesehatan berkaca pada pandemi covid-19. Indonesia merasakan lockdown, supply dari alat kesehatan, obat-obatan menjadi sangat terbatas dan 280 juta rakyat kesulitan untuk mendapatkan obat, vaksin, ventilator, hingga APD.

"Sehingga puluhan ribu hingga ratusan ribu harus wafat. Belajar dari kondisi tersebut, pemerintah bertekad untuk membangun sistem kesehatan Indonesia yang resilient, yang aman, yang bisa bertahan kalau ada pandemi lagi," ungkapnya.

"Itu sebabnya kenapa pembangunan industri alat kesehatan, pembangunan industri farmasi, pembangunan industri layanan kesehatan akan kami dorong untuk terjadi di dalam negeri," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya