Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Ombak Tinggi Kepung Sumatra

(MR/MC/RF/VL/Ant/N-3)
10/9/2015 00:00
Ombak Tinggi Kepung Sumatra
(ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
SEJUMLAH perairan di Tanah Air masih bergolak. Di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, jalur pelayaran Singkil-Pulau Banyak terhadang gelombang tinggi, sepekan terakhir. Selain ombak, di tengah lautan juga turun hujan lebat. Hambatan ini membuat pasokan sembako dari daratan Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil ke Kepulauan Pulau Banyak terganggu. Hasil pertanian seperti pisang dan buah-buahan lain tidak terangkut. "Ketinggian gelombang mencapai 1,5-2 meter. Kapal kayu pengangkut barang dan penumpang tidak berani berlayar," ungkap Hasbi, warga Pulau Banyak, kemarin. Palau Banyak ialah sebuah kecamatan kepulauan di Aceh Singkil yang memiliki 90 pulau kecil.

Dari daratan Singkil menuju pulau di tengah Samudra Hindia itu harus menempuh 4 jam pelayaran.  Selain kapal kayu, feri penyeberangan Singkil-Pulau Banyak juga memilih berhenti operasi. Masih di perairan Sumatra, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Pangkalpinang, mengimbau nelayan tradisional di Kepulauan Bangka Belitung mewaspadai adanya gelombang 3,5 meter. "Tinggi gelombang 3,5 meter akan terus terjadi hingga Senin (14/9). Kecepatan angin di lautan mencapai 43 kilometer per jam," kata Analisis dan Prakiraan BMKG Pangkalpinang, Evi Diana. Tinggi gelombang 3,5 meter berpotensi terjadi di perairan Belitung dan Selat Karimata.

Tinggi gelombang maksimum 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Pulau Bangka dan gelombang maksimum 3 meter akan terjadi di perairan utara Pulau Bangka dan Selat Gelasa. "Tinggi gelombang 2,5 hingga 3,5 meter ini sudah membahayakan keselamatan kapal nelayan karena ukuran yang kecil dan tidak memiliki alat keselamatan yang memadai," ujar Evi. Di Sulawesi Utara, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang setinggi tiga meter di perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, sedangkan gelombang di perairan Sulawesi 0,5-1,2 meter, perairan utara Sulut 0,7-1,5 m, dan di perairan selatan Sulut setinggi 1,2-2,0 meter.

Di sisi lain, akibat gangguan mesin, pesawat milik PT Jayawijaya Dirgantara Air tergelincir di landasan Bandara Wamena, Papua. Tidak ada korban dalam peristiwa yang menimpa pesawat Boeing jenis kargo ini. Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin, menuturkan pesawat dipiloti kapten Pius R dengan tiga kru. Mesin yang bermasalah baru dirasakan pilot saat hendak turun mengudara.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya