Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TANDA titik (.) merupakan salah satu tanda baca yang paling umum digunakan dalam tulisan. Meski terlihat sederhana, titik memegang peran penting dalam memengaruhi makna, alur, dan struktur suatu teks.
Dalam bahasa Indonesia, penggunaan tanda titik memiliki fungsi dan aturan yang perlu dipahami agar komunikasi tulisan dapat tersampaikan dengan jelas.
Baca juga : Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi
Mari kita bahas lebih lanjut tentang fungsi, aturan, dan jenis penggunaan titik.
Tanda titik digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat pernyataan. Contohnya:
Setelah pernyataan lengkap yang diikuti dengan perincian baru atau subjudul baru, tanda titik digunakan di akhir kalimat. Misalnya, Kondisi kebahasaan di Indonesia yang terdiri dari bahasa standar, bahasa daerah, dan bahasa asing memerlukan perhatian khusus. Untuk lebih jelas, pembahasan akan dibagi sebagai berikut:
Baca juga : Belajar Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif untuk UTBK SNBT
Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf yang ada dalam daftar atau perincian. Contoh:
Tanda titik tidak digunakan di akhir angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam perincian. Misalnya:
Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik dalam konteks waktu. Contoh: Pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik).
Baca juga : Rangkuman Materi tentang Silogisme untuk UTBK SNBT
Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Contoh:
Dalam penulisan tahun atau nomor identifikasi seperti NIP atau nomor rekening, tanda titik tidak dipakai. Contoh:
Pada judul dan subjudul, tanda titik tidak digunakan meskipun berada di akhir kalimat. Contoh:
Baca juga : Pengertian Sitasi dan Cara Penulisannya
Tanda titik tidak dipakai di akhir alamat penerima surat atau tanggal surat. Contoh:
Dengan memahami aturan-aturan ini, kita bisa memastikan penggunaan tanda titik yang benar dalam berbagai konteks, sehingga tulisan menjadi lebih jelas dan terstruktur.
Tanda titik digunakan di akhir kalimat pernyataan yang lengkap. Contoh: "Kita akan pergi ke pasar besok."
Titik diletakkan setelah singkatan kata. Contoh: "Dr." (doktor), "Prof." (profesor), dan "S.H." (Sarjana Hukum). Namun, singkatan yang merupakan akronim seperti "UNESCO" tidak memerlukan tanda titik.
Apabila sebuah kalimat diakhiri dengan tanda tanya (?) atau tanda seru (!), tanda titik tidak lagi diperlukan di akhir kalimat tersebut. Contoh: "Apa kamu sudah makan?" dan "Hati-hati!"
Titik digunakan untuk memisahkan bilangan bulat dan desimal. Contoh: 7.5. Namun, dalam penulisan angka ribuan di Indonesia, tanda titik sering digantikan dengan tanda koma, misalnya 1.000 (seribu).
Digunakan untuk mengakhiri kalimat deklaratif atau pernyataan.
Titik juga digunakan dalam singkatan kata. Misalnya, "dsb." (dan sebagainya) dan "s.d." (sampai dengan). Penting untuk memastikan bahwa tanda titik selalu mengikuti aturan penulisan singkatan yang benar.
Dalam penulisan waktu, tanda titik digunakan untuk memisahkan jam dan menit. Misalnya, "12.30" (dua belas lewat tiga puluh menit). Dalam bilangan, tanda titik juga berfungsi untuk membedakan bilangan bulat dengan desimal, seperti pada contoh "9.75".
Tanda titik, meskipun sederhana, memiliki peranan penting dalam memperjelas makna sebuah kalimat dan memengaruhi kejelasan teks secara keseluruhan.
Pemahaman yang baik tentang fungsi, aturan, dan jenis penggunaan tanda titik sangat diperlukan untuk menciptakan tulisan yang tepat dan efektif.
Dengan memperhatikan cara penggunaan tanda titik yang benar, kita dapat menghindari kebingungan pembaca serta menyampaikan pesan secara lebih akurat dan mudah dipahami. (Z-10)
ATOM-ATOM dengan nomor atom 1 sampai 18 akan stabil bila kulit atom terluarnya berisi 8 elektron. Unutk itu, suatu atom dapat melepaskan atau menerima satu atau lebih elektron.
Semua atom dalam suatu unsur memiliki jumlah proton yang dijadikan sebagai dasar nomor atom. Sementara nomor massa suatu atom ditentukan oleh jumlah neutron dan proton.
Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom, yaitu neutron (n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton membentuk inti atom.
Berikut 30 surat dalam Juz Amma dari surat 114 sampai 85.
Semakin dalam benda tenggelam dalam cairan, semakin besar tekanan hidrostatis yang akan dikenakan padanya.
Apa saja perkara dalam salat berjemaah? Berikut penjelasan terhadap 11 perkara dalam salat berjemaah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved