Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Lubang Raksasa di Bawah Piramida Suku Maya

Dailymail.co.uk/Zic/L-2
05/9/2015 00:00
Lubang Raksasa di Bawah Piramida Suku Maya
()
SEBUAH cenote atau sumur alami yang sangat besar ditemukan di bawah Piramida Kukulkan (el castillo), sebuah piramida yang menjadi pusat peradaban Maya.

Piramida Kukulkan yang berusia sekitar 1.000 tahun itu terletak di area reruntuhan Chichen Itza, Meksiko.

Cenote atau lubang reruntuhan alami yang ditemukan membentang sepanjang 35 meter dengan kedalaman 20 meter.

Di dalamnya terdapat sungai bawah tanah yang terhubung dengan gua-gua dan beberapa tempat suci suku Maya, yakni dua cenote (sagrado dan xtoloc) dan piramida osario (makam pendeta tinggi).

Wilayah cenote dan Piramida Kukulkan dibatasi lapisan batu kapur setebal 5 meter.

Penemuan cenote yang berukuran besar itu diprakarsai para arkeolog dan geolog Universitas Otonomi Nasional Meksiko, juga dengan melibatkan pakar geofisika.

Penemuan tersebut dilakukan dengan metode semacam survei resistensi listrik, bukan dengan metode penggalian atau ekskavasi.

Dr Andres Tejero Andrade, arkeolog dan pemimpin penelitian tersebut, mengatakan ada kemungkinan suku Maya sengaja membuat piramida pusat Kukulkan di atas cenote sekitar 900-1100 tahun lalu.

Pembuatan Piramida Kukulkan di atas sebuah cenote memiliki makna religius yang mendalam.

Pasalnya, Piramida Kukulkan sendiri ditujukan sebagai media penyembahan Dewa Kukulcan (dewa ular).

Di samping itu, suku Maya menganggap cenote merupakan sebuah tempat khusus dalam kepercayaan mereka.

Dua cenote yang sudah ada, cenote sagrado dan cenote xtoloc, dipercaya suku Maya merupakan tempat suci.

Cenote sagrado merupakan tempat menaruh korban persembahan untuk memanggil dewa hujan.

Konon, suku Indian Maya yang mendiami kota itu mempersembahkan batu jade, keramik, dan bahkan manusia untuk dimasukkan ke sumur itu.

Persembahan itu diberikan saat kekeringan melanda.

Persembahan kadang-kadang berupa gadis-gadis muda untuk dimasukkan hidup-hidup ke sumur.

Adapun cenote xtoloc merupakan tempat penampungan air suku Maya untuk kebutuhan sehari-hari.

Selain menemukan cenote, tim peneliti menemukan adanya kecenderungan negatif dari pembangunan piramida di atas cenote yang sangat besar tersebut.

Dr Rene Chavez Segura, ahli geologi dari Universitas Otonom Nasional Meksiko, menambahkan, kelembapan yang tinggi dan aliran air sungai dalam gua juga dapat berpotensi merusak tempat lapisan piramida berdiri.

Air yang mengisi cenote berasal dari utara ke selatan.

Berdasarkan pengamatan Segura, lapisan kapur tebal pada dinding piramida sudah mengalami kerusakan dan terlihat beberapa rongga akibat mengalami pengikisan.

Lapisan kapur yang tebal itu memang suatu saat akan menipis.

Penipisan lapisan batu kapur berpotensi untuk membuat instabilitas lapisan tanah dan menyebabkan runtuhnya Piramida Kukulkan.

Segura mengungkapkan fenomena akan runtuhnya piramida itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat, pada generasi sekarang, atau generasi selanjutnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya