Waspadai Penyakit Gagal Jantung

GAGAL jantung merupakan suatu sindrom akibat kelainan struktur atau fungsi jantung. Dengan demikian, jantung tidak mampu memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Gagal jantung menyebabkan gangguan sirkulasi darah dan tertahannya sisa metabolisme serta cairan dalam tubuh.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Eka Hospital, Tangerang, Banten, Daniel Tanu-budi, gagal jantung perlu mendapat penanganan saksama karena angka kematian yang ditimbulkannya cukup tinggi.

“Sekitar 50% penderita meninggal dunia dalam waktu empat tahun, sedangkan 40% pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit akhirnya meninggal atau kembali dirawat dalam kurun satu tahun,” ujarnya saat ditemui kemarin.

Ia menjelaskan umumnya pasien gagal jantung akan merasakan beberapa gejala, seperti mudah lelah, sesak napas, pusing, lemas, berdebar-debar, dan kaki bengkak.

Penyebab gagal jantung tersering, lanjut Daniel, ialah serangan jantung koroner. Penyebab lain ialah hipertensi, gangguan irama jantung, dan gangguan katup jantung yang tidak ditangani dengan benar.

Untuk langkah antisipasi, menurut Daniel, seseorang yang tiba-tiba merasa sesak napas harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan. Dokter akan mengurangi beban pada jantung terlebih dahulu dengan memberikan obat yang bersifat diuretik (merangsang sering buang air kecil).

“Kemampuan jantung memompa kurang. Kalau cairan dikurangi, bebannya akan berkurang.”

Selanjutnya, pasien akan diberi obat, seperti antihipertensi dan obat untuk mencegah gangguan irama jantung. “Gangguan irama jantung pada pasien gagal jantung sangat berbahaya. Frekuensi denyut jantung bisa tiba-tiba cepat sekali sehingga tidak mampu memompa darah ke otak. Itu bisa mematikan,”

Daniel mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pasien gagal jantung. “Waspadai gejala dan patuhi petunjuk dokter.” (Mlt/H-3)