Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DUNIA pariwisata Indonesia dinilai masih tertinggal dalam merespons permintaan pasar terhadap wisata halal. Perkembangan sektor halal lifestyle yang terjadi dalam hal bisnis produk barang dan jasa wisata saat ini sudah seharusnya direspons dengan peningkatan kegiatan promosi pariwisata.
"Beberapa negara di dunia telah memiliki aktivitas terkait dengan industri halal yang rutin setiap tahun. Bahkan juga di negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim. Sementara di Indonesia selama ini belum pernah ada," ungkap Ketua Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar dalam konferensi pers Indonesia International Halal Lifestyle Expo & Conference yang akan berlangsung pada 6-8 Oktober mendatang di Ciputra Artpreneur, di Jakarta, kemarin.
Sapta mengatakan selama ini di Indonesia masih terjadi kesenjangan bisnis halal. Hal tersebut, menurutnya, perlu dibahas dan ditampilkan dalam bentuk expo showcase dan diskusi semua pihak terkait guna meningkatkan kesempatan bisnis pada semua lini halal lifestyle yang sesuai dengan tren dunia.
Dijelaskannya, peluang dalam segmen halal memang hal yang harus terus dikejar pemerintah. Berbagai bidang dikatakan dapat menjadi penyumbang pengembangan sektor halal, mulai makanan, pariwisata, fesyen, kosmetik, pendidikan, finansial, farmasi, hingga seni dan budaya. Saat ini, pariwisata menjadi bidang utama yang terus dipromosikan. Bersamaan dengan itu, fesyen serta berbagai unsur pendukung wisata juga diharapkan dapat terangkat popularitasnya.
Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat mengakui saat ini kepedulian dan kurangnya informasi mengenai industri halal Indonesia masih menjadi kelemahan. Diperlukan dukungan yang lebih besar pada pelaku sektor tersebut. "Digencarkannya acara internasional diharapkan dapat menjadi media agar komunitas muslim dapat mengakses produk dan layanan halal yang telah ada dan berdampak besar bagi industri di Indonesia," tutup Syarif. (Pro/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved