Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SETELAH ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan RI pada 17 Oktober 2014, kini sedang diupayakan agar ulos diusulkan kepada The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menjadi warisan budaya dunia.
Ketua Panitia Hari Ulos Nasional Enni Martalena Pasaribu menyampaikan pihaknya tengah berupaya menyiapkan langkah-langkah supaya pada 2019, ulos dapat didaftarkan sebagai warisan budaya dunia ke Unesco.
Berbagai upaya harus dilakukan baik oleh kelompok masyarakat, pemerintah daerah melalui dukungan regulasi dan anggaran, maupun pemerintah pusat. Karena itu, panitia harus proaktif berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan.
"Karena itu, kami meminta dukungan dari semua pemangku kepentingan, salah satunya DPR," ujar Enni seusai audiensi dengan Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, kemarin.
Enni menjelaskan saat ini pihaknya telah melakukan persiapan. Dikatakannya, panitia telah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seperti perayaan Hari Ulos, seminar, dan workshop mengenai budaya kain tenun khas suku Batak tersebut.
Hal itu termasuk penanaman bahan-bahan baku untuk pembuatan ulos dan perwarnanya serta ke depan pihaknya mendorong pembentukan sentra-sentra ulos dan desa ulos.
"Tahapan-tahapan persiapannya yang pertama ialah membentuk desa ulos. Tentu dengan terbentuk desa ulos, kita harus melakukan pembinaan penenun. Begitu juga dengan persiapan alat-alat tenunnya, termasuk bagaimana nanti pemasarannya," imbuh dia.
Menurutnya, sudah banyak warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan menjadi warisan budaya dunia oleh Unesco, seperti batik. Tahun depan, kapal pinisi menurut rencana juga akan didaftarkan sehingga dia berharap ulos dapat masuk sebagai salah satunya pada 2019.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menyambut baik usulan itu. Dia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan supaya harus turut mendorong upaya itu.
"Ketua Komisi X DPR sebagai mitra akan berkonsultasi dengan kementrian terkait supaya upaya ini bisa terwujud," tutur Agus.
Saat dihubungi secara terpisah, Direktur Warisan dan Diplomasi Kebudayaan (Kemendikbud) Nadjamuddin Ramly mengatakan, untuk dapat diusulkan menjadi warisan budaya dunia, ulos terlebih dahulu harus diakui sebagai warisan budaya nasional.
Dia mengatakan ulos sudah masuk sebagai warisan budaya nasional tak benda, tetapi sayangnya baru dapat diusulkan kepada Unesco menjadi warisan budaya dunia setelah 2019.
Hari Ulos Nasional
Pada 17 Oktober, akan dilaksanakan perayaan Hari Ulos Nasional. Enni berharap kegiatan itu bisa menjadi momentum pelestarian dan pengembangan budaya ulos agar bisa mendunia.
Di samping itu, pelestarian dan pengembangan ulos dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan dan memberian kesejahteraan bagi para penenun. Banyak dari mereka yang sudah tidak menenun ulos lagi karena merasa tidak dihargai.
"Dengan adanya kegiatan-kegiatan ini, kami yakin penenun dan pelaku-pelaku usaha ekonimi kreatif akan lebih semangat. Taraf ekonomi mereka juga meningkat," tukas Enni.
(H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved