Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MENDIDIK anak sejak usia dini dimulai di dalam keluarga dengan interaksi untuk meletakkan dasar-dasar pembelajaran.
Pada tahap ini, anak mengalami masa-masa keemasan di mana perkembangan otaknya terjadi dengan sangat cepat. Pada masa ini, otak anak bahkan memiliki kemampuan untuk menyerap pengalaman-pengalaman baru lebih cepat dibandingkan anak yang berusia 3 tahun.
Di momen Hari Anak Nasional 2024 yang diperingati pada 23 Juli atau yang jatuh hari ini, mari jadikan refleksi untuk para orangtua menanamkan pendidikan karakter pada anak.
Baca juga : Menuju Hari Anak Nasional, Menteri PMK Soroti Kesehatan Anak
Seperti yang disampaikan pegiat literasi nasional Maman Suherman yang menyebut gerakan literasi bagi anak-anak harus dimulai dari keluarga, dari orangtua.
"Anak-anak tidak hanya diajarkan membaca dan menulis, tetapi perlu ditumbuhkan pendidikan karakter. Termasuk agar berani tampil di depan publik dengan santun dan menjaga etika," kata Maman Suherman atau biasa disapa Kang Maman kepada Media Indonesia beberapa waktu lalu.
Mengutip Paudpedia Kemendikbud, berikut kiat mendidik anak usia dini yang bisa Anda coba:
1. Memberikan kasih sayang yang cukup
Ini adalah hal utama yang harus diberikan kepada anak, tidak berlebihan namun juga tidak otoriter. Orangtua dapat mengekspresikan rasa sayang secara langsung dengan tersenyum atau mengucapkan kata "Kami sayang kamu nak" sebelum atau setelah bangun tidur.
2. Mengajak bermain bersama
Baca juga : 35 Ucapan Inspiratif untuk Memperingati Hari Anak Nasional 2024
Pembelajaran pada anak usia dini dilakukan melalui bermain. Misalnya, mengenalkan huruf atau angka melalui permainan dengan menunjukkan gambar yang menarik, atau untuk mengasah kreativitas anak dan meningkatkan kosakata serta memahami sifat baik dan buruk, dengan cara membacakan dongeng pada anak.
3. Memberikan pujian
Ketika anak melakukan sesuatu yang positif, orangtua sebaiknya memberikan pujian. Pujian dapat membangun rasa percaya diri anak bahwa ia memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik.
4. Hindari berkata keras
Orangtua sebisa mungkin menghindari perkataan yang keras, mengancam, atau bahkan meneriaki sang anak. Jika perilaku anak terkesan nakal atau bandel, cobalah menahan emosi dan berbicaralah dengan lembut serta bijaksana.
Misalnya, ketika ingin anak merapikan mainan, Anda bisa mengatakan, "Mama dan Papa lebih senang jika mainannya dirapikan kembali setelah digunakan." Katakan ini dengan intonasi yang lembut, bukan dengan memarahi atau membentak dengan suara keras. Cara menegur anak yang efektif adalah dengan berbicara lembut dan pelan.
5. Berikan contoh yang baik dan jadi panutan
Peran orangtua dalam mendidik adalah menjadi panutan atau contoh yang baik. Dengan begitu, anak akan menetapkan standar perilaku bagi dirinya sendiri dengan mengamati orangtuanya. Oleh karena itu, Anda harus selalu menunjukkan perilaku yang baik di depan anak, misalnya dalam hal sopan santun, kebersihan diri, giat beribadah, rajin bekerja, dan lain-lain.
Kemudian, setiap anak pasti punya idola di dunia imajinasinya. Maka dari itu, Anda bisa menjadi idola di dunia nyata. Anda sebagai orangtua sebisa mungkin mencoba untuk menjadi apa yang diinginkan sang anak dan selalu bisa diandalkan. Salah satunya adalah dengan melakukan apa saja yang menurut Anda terbaik untuk diberikan kepada putra-putri Anda.
6. Hindari menanamkan hal negatif
Salah satu hal negatif yang tidak boleh dilakukan adalah menakut-nakuti anak. Bila anak sulit diarahkan, hindari membuatnya menurut dengan menakut-nakutinya. Misalnya menakuti dengan menggunakan hantu, setan, dan semacamnya yang tidak sesuai fakta. Anak bisa merasa trauma dan mungkin takut mencoba hal-hal baru.
Selain itu, orangtua juga dilarang mengajarkan anak berbohong. Anak-anak masih sangat polos, kata-kata orangtua adalah sesuatu yang mereka pegang teguh. Maka ketika Anda berbohong, anak akan menganggap hal tersebut adalah suatu hal yang biasa sehingga di kemudian hari ia juga akan melakukannya. Contoh: memberikan ancaman. Seringkali orangtua menganggap bahwa ancaman adalah solusi terbaik untuk membuat anak disiplin. Namun hal ini tidaklah benar, sebaiknya berikan pemahaman pada anak tentang konsekuensi dari setiap perbuatannya. Misalnya, jika tidak mau mandi, maka badannya akan bau dan lain sebagainya.
7. Jadi pendengar yang baik
Di saat anak Anda memiliki masalah dengan temannya, maka Anda dituntut untuk menjadi pendengar yang baik dan mampu mendengarkan semua keluh dan kesah si kecil. Ini adalah kunci sukses dalam membangun rasa percaya diri sang anak. Berikanlah dukungan yang positif dan bekalilah ia dengan keterampilan untuk menghindari olokan temannya serta kemampuan untuk bersosialisasi dengan baik.
Anak-anak senang bercerita tentang apa yang telah mereka lakukan, oleh karena itu Anda harus merespons hal tersebut dengan positif. Ajak mereka untuk sering berkomunikasi, misalnya: menanyakan tentang kegiatannya dalam sehari atau selama di sekolah, menanyakan tentang perasaannya, dan lain-lain.
8. Hindari kata "jangan"
Saat anak sedang bereksperimen yang mungkin sedikit membahayakan, orangtua umumnya berkata "jangan" kepada anaknya. Sesungguhnya kata ini jika terlalu sering diucapkan oleh orangtua kepada anaknya justru dapat berdampak negatif dan menghambat perkembangan kreativitasnya.
9. Ajarkan meminta maaf, tolong, dan terima kasih
Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengajarkan dan mempraktikkan sikap sopan santun, seperti mengucapkan tolong, maaf, dan terima kasih.
Misalnya, ajarkanlah anak Anda untuk mau meminta maaf atas kesalahan yang mungkin ia lakukan terhadap teman sebayanya agar ia menyadari bahwa perbuatannya adalah tindakan yang kurang terpuji.
Dengan mengajarkan ucapan tolong, maaf, dan terima kasih, kita membantu anak membangun kepribadian yang baik dan menciptakan lingkaran sosial yang harmonis. Mendidik anak dengan cara yang benar sejak usia dini akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki sikap yang baik terhadap lingkungannya.
10. Ajarkan berkata jujur
Jujur adalah salah satu nilai moral yang penting bagi anak-anak, karena membantu mereka untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Salah satu cara mendidik anak agar berkata jujur adalah dengan memberikan teladan yang baik. Anda perlu menjadi contoh yang baik dengan selalu menyampaikan kebenaran dalam berbagai situasi. Anak-anak akan meniru perilaku yang mereka lihat, sehingga jika mereka melihat orangtua berbohong atau menyembunyikan kebenaran, mereka juga akan cenderung melakukannya. (P-5)
CUT Raifa Aramoana atau Moana, putri dari Ria Ricis dan mantan suaminya, Teuku Ryan sering menjadi perhatian publik dengan setiap kali videonya viral di media sosial.
Tumbuhkan adab Islami di sekolah! Pelajari cara efektif membentuk karakter siswa berakhlak mulia. Tips praktis & inspiratif untuk guru & orang tua. Klik sekarang!
Cegah perkelahian pelajar! Tips ampuh mengatasi bullying, meningkatkan toleransi, dan menciptakan lingkungan sekolah aman & harmonis. Baca selengkapnya!
Kegiatan tersebut sebagai implementasi dari pendidikan karakter yang tertuang dalam program 7 poe atikan di lingkungan Dinas Pendidikan Purwakarta.
Mereka melakukan aktivitas kesehariannya, seperti bersekolah dan berkumpul bersama keluarga.
Kegiatan penguatan pendidikan karakter bagi 30 siswa itu berlangsung sejak 5 Mei 2025. Selama dua pekan mereka digembleng berbagai materi.
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mengajak semua pihak untuk menguatkan pendidikan karakter mulia di tengah tantangan dan permasalahan anak dan kaum remaja dewasa ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved