Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Pacu Infrastruktur Gaet Wisatawan

Wibowo
23/9/2016 11:08
Pacu Infrastruktur Gaet Wisatawan
(Antara/Aditya Pradana Putra)

PEMERINTAHAN di bawah Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla terus membangun serta mengembangkan sektor transportasi sebagai wujud komitmen pemerintah guna meningkatkan konektivitas wilayah perbatasan, terluar, dan wilayah rawan bencana di Indonesia.

Di antaranya yakni membangun infrastruktur seperti bandara yang telah dilakukan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Kabupaten yang beribu kota Tobelo serta berpenduduk sekitar 200 ribu jiwa tersebut saat ini memiliki Bandara Kuabang Kao sebagai salah satu pintu masuk melalui udara menuju wilayah tersebut.

Bandara yang berada di Kecamatan Kao itu, sekarang ini telah melayani tujuh kali penerbangan setiap minggu untuk rute Manado-Kao serta Kao-Manado. Rute tersebut diterbangi maskapai Wings Air dengan jenis pesawat ATR 72-500.

Kepala Bandara Kuabang Kao Samad Abdul menjelaskan meski saat ini baru ada satu penerbangan tiap harinya, jumlah penumpang kerap mencapai di atas 90% dari kapasitas pesawat. Banyak dari wisatawan domestik dan mancanegara berkunjung ke wilayah Halmahera Utara, untuk berwisata ke ke Morotai ataupun kunjungan lainnya.

Karena itulah, pada tahun ini Bandara Kuabang Kao terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan bagi penumpang. Di antaranya yakni, mengerjakan perpanjangan landasan jadi 2.400 meter serta pengadaan jenis kendaraan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK).

“Setelah perpanjangan landasan ini selesai tahun ini, kami harap bisa merangsang maskapai lain untuk melayani rute penerbangan dari atau ke Halmahera Utara dengan pesawat ukuran lebih besar daripada saat ini,” tutur Samad.

Selain pembangunan Bandara Kuabang Kao di Halmahera Utara, pemerintah berencana menaikkan kelas Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjung Pandan Belitung menjadi bandara internasional. Ini dilakukan guna mempercepat realisasi kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata Belitung.

“Kami berharap pada 2017, Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjung Pandan sudah menjadi bandara internasional. Kemenhub berjanji mengembangkan, memperbarui, dan mempercantik lagi kondisi bandara saat ini,” ungkap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ketika berdialog dengan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Rustam Efendi, baru-baru ini.

Pada sisi lain, untuk mendo­rong pariwisata di Belitung, pe­merintah pun membangun ter­minal baru Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang. Hal ini juga berguna untuk melayani masyarakat Kepulauan Bangka Belitung.

“Keberadaan Bandara Depati Amir ini bakal menarik wisatawan datang ke Belitung serta membantu mobilitas masyarakat Kepulauan Bangka Belitung sehingga membuat Kepulauan Bangka Belitung maju pesat,” ucap Budi.

Dukung pariwisata
Saat menanggapi itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mendukung upaya pemerintah untuk menggenjot sektor pariwisata sejalan dengan program Kementerian Pariwisata.

Apalagi, dirinya diberikan mandat untuk membantu membangun iklim pariwisata di beberapa daerah, khususnya di Provinsi Sumatra Utara. Bandara Silangit di Tapanuli Utara merupakan salah satunya.

Ia menjelaskan bandara ini memang diproyeksikan untuk mendukung peningkatan sektor pariwisata di Danau Toba. Presiden Joko Widodo pun bahkan telah menandatangani Peraturan Presiden No 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba yang bertugas mempercepat proses pembangunannya. Danau Toba sendiri bahkan masuk 10 destinasi prioritas nasional.

“Kami ditugasi mengelola Bandara Silangit karena bandara itu menjadi pintu masuk untuk mendukung pariwisata di Danau Toba. Ini komitmen kami untuk juga mendukung program Kementerian Pariwisata, agar bisa menarik turis asing, mengingat pariwisata menjadi salah satu pendorong (pertumbuhan) ekonomi yang kini sedang berkembang,” kata mantan pejabat teras PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom) tersebut.

Selain itu, lanjut Awaluddin, pihaknya juga berinisiatif untuk membuat program serta besiner­gi dengan program-program pariwisata yang dicanangkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Karena itu, sinkronisasi harus dilakukan dalam segala lingkup aspek pendukung yang lebih terpadu.

“Banyak program yang harus disinkronkan. Misalnya, Bandara Kualanamu di Medan yang kami harapkan mampu menarik turis asal Tiongkok. Jadi, kita harus sinkronkan dengan pemerintah daerah, kemudian bekerja sama dengan pembuat event, lantaran itu tidak bisa dilakukan sendiri,” imbuhnya.

Di sisi lain, tambah dia, untuk pengembangan Bandara Soekarno-Hatta saat ini fokus memaksimalkan Terminal 3 yang diproyeksikan beroperasi penuh pada pertengahan 2017.

“Adapun untuk penambahan landasan pacu ketiga telah memasuki proses pembayaran lahan dan dijadwalkan mulai dibangun kuartal I 2017,” pungkas Awaluddin. (Sat/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik