Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
MODA transportasi berbasis rel saat ini marak dibangun di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Palembang, dan Bandung, dengan mengembangkan moda raya terpadu (MRT) dan light rail transit (LRT). Angkutan berbasis rel itu dianggap dapat menjadi solusi untuk membantu mobilitas masyarakat perkotaan serta mengurangi kemacetan karena memiliki daya angkut yang besar.
Di sisi lain, pembenahan layanan dan fasilitas sistem perkeretaapian khususnya di Jakarta juga dianggap sangat membantu masyarakat untuk bepergian ke mana pun.
Sebagaimana disampaikan Kurnia, 26, karyawan swasta yang sehari-hari mengandalkan kereta komuter untuk pergi ke tempat kerjanya di Jakarta dari tempatnya tinggal di Bekasi. “Penggunaan kereta api membantu saya lantaran lebih cepat dan biayanya relatif terjangkau,” ujarnya, di Jakarta, kemarin.
Namun, penggunaan kereta api bukan berarti tanpa hambatan. Ia mengaku beberapa kali terpaksa terlambat kerja akibat gangguan jaringan dan beberapa kali anjlok. “Mungkin layanan atau jadwal keberangkatan kereta harus diperbaiki agar penumpang tidak jadi korban keterlambatan kereta,” keluhnya.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyampaikan memang keberadaan moda transportasi berbasis rel sangat dibutuhkan masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Meski demikian, yang lebih diperlukan sebenarnya ialah moda transportasi rel yang terintegrasi dengan transportasi umum lain seperti bus. “Maka itu perlu segera dibangun integrasi fisik, jadwal, dan sistem pembayaran,” ujarnya.
Djoko mencontohkan saat ini di Solo (Surakarta) sedang dibangun sarana simpul transportasi terintegrasi di Terminal Tirtonadi dengan akses bagi pejalan kaki yang langsung terhubung ke Stasiun Balapan. Akses itu beratapkan kanopi agar pejalan kaki terlindung dari panas dan hujan.
Pembangunan proyek tersebut sudah sekitar 60%. Proyek itu merupakan mimpi Presiden Joko Widodo saat masih menjadi Wali Kota Surakarta yang kini bakal segera terwujud.
Jakarta pun seharusnya melakukan itu, apalagi rencana pembangunan sarana LRT nantinya terintegrasi dengan bus Trans-Jakarta sehingga dapat menjadi solusi untuk perbaikan transportasi umum.
“Selanjutnya, pembangunan sarana transportasi terintegrasi juga harus memperhatikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas sehingga mudah dan nyaman untuk melakukan perjalanan,” tutur dia.
Djoko optimistis bila pembenahan sarana dan prasarana transportasi termasuk kereta api ini dilakukan sungguh-sungguh bisa turut membangun negeri dan terutama membantu membangkitkan ekonomi masyarakat. (Mus/S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved