Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Preservasi Lestarikan Sejarah Film

MI
22/9/2016 08:29
Preservasi Lestarikan Sejarah Film
(Antara/Aprillio Akbar)

FESTIVAL Film Indonesia (FFI) 2016 mengangkat restorasi dan sensor sebagai tema besar. Pasalnya, sistem pengarsip-an film di Tanah Air masih jauh dari layak. Banyak film klasik Indonesia yang rusak.

Padahal, mutu film klasik Indonesia tidak kalah dari luar negeri. Lebih dari itu, film klasik merupakan bagian dari sejarah perfilman yang penting dipelajari generasi penerus.

“Selama ini film klasik yang bisa ditonton itu film Hollywood dan Jepang, kita cuma bisa melihat sejarah film negara lain, tetapi negara sendiri enggak bisa,” ungkap pelaku preservasi dan restorasi film Lisabona Rahman dalam diskusi rangkaian FFI 2016 di Jakarta, kemarin.

Jika dibandingkan dengan Singapura, lanjutnya, mutu perawatan film di Indonesia masih rendah. Film-film lama tersimpan dalam format seluloid yang mudah rusak. Pada kelembapan di Jakarta yang mencapai 75%-80% dengan suhu 16 derajat misalnya, usia dari film tersebut hanya bertahan hingga lima tahun.

“Preservasi harus dilakukan secara bahu-membahu melibatkan pemerintah dan berbagai pihak lain. Mengingat, prosesnya sulit dan mahal,” ujar Lisabona. (Mlt/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik