Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KEMENTERIAN Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dan United States Agency for International Development (USAID) sepakat melanjutkan kerja sama dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Tanah Air.
Selama ini, USAID memberikan bantuan kepada perguruan-perguruan tinggi melalui program Higher Education Leadership and Management (HELM) yang dilangsungkan sejak 2011. Program senilai US$19 juta itu didanai sepenuhnya oleh USAID.
“Apa yang sudah dimulai jangan berhenti begitu saja. Kita akan modifikasi, bahkan sudah diputuskan program baru namanya SHERA yang akan dimulai pada 2017,” ujar Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemenristek Dikti Patdono Suwignjo dalam acara Penutupan Program USAID HELM di Jakarta, kemarin.
SHERA merupakan kependekan dari Sustainable Higher Education Research Alliances, difokuskan pada pendidikan doktor dan pengembangan riset.
“Tinggal dibagi-bagi saja, mana yang dibiayai APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara), mana yang oleh lembaga donor,” tukas Patdono.
Selama ini, sedikitnya ada 50 perguruan tinggi dari Sabang sampai Merauke yang tercakup dalam program HELM. Mereka dibantu meningkatkan kapasitas serta kinerja institusi menuju perguruan tinggi kelas dunia.
Ke depan, lanjut Patdono, dalam program SHERA, pemerintah akan memberikan pendampingan selama tiga tahun kepada perguruan tinggi yang tercakup. “Minimal setiap tahun harus ada dua doktor yang dihasilkan serta inovasi riset yang sudah dihilirisasi.” (Mut/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved