Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Gothic dan Depresi

AFP/Fox/X-5
29/8/2015 00:00
Gothic dan Depresi
(MI/Ebet)

STUDI terbaru mengungkapkan bahwa remaja yang berpenampilan gothic memiliki risiko tiga kali lebih tinggi menderita depresi ketimbang remaja yang berpenampilan biasa. Gothic merupakan sebuah subkultur yang kerap dipersonifikasikan sebagai kelompok yang menggunakan pakaian serbahitam dan tata rias yang memberi kesan misterius atau tertutup.

Dalam studi itu tim dari Oxford University, Inggris, meneliti lebih dari 2.300 remaja Inggris berusia 15 tahun. Tiga tahun kemudian, peneliti menemukan bahwa remaja gothic memiliki kemungkinan terkena depresi tiga kali lipat daripada remaja berpenampilan normal pada umumnya di usia 18 tahun.

Peneliti juga menemukan bahwa remaja gothic lima kali lebih mungkin merusak dirinya sendiri secara fisik. Peneliti tidak menutup kemungkinan bahwa remaja gothic menjadi depresi sebab secara sosial mereka dianggap sebagai sampah masyarakat.

Studi itu menyimpulkan bahwa remaja gothic harus diamati dengan cermat dan didukung agar terhindar dari depresi berat. Penelitian ini dipublikasikan di Lancet Psychiatry.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya