Ilmu Mikrobiologi Perlu Diakrabkan

PERKEMBANGAN ilmu pengetahuan mikrobiologi memang terus berkembang saat ini. Kendati demikian, banyak dosen di perguruan tinggi yang kesulitan mengakrabkan ilmu hayat itu kepada mahasiswa mereka. Demikian penilaian yang mengemuka dalam workshop How to Teach Biology or Microbiology Interestingly? di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, kemarin.

“Mata kuliah biologi atau mikrobiologi selalu dianggap membosankan dan tidak memiliki lapangan pekerjaan seluas jurusan lain. Tak meng­herankan jika jurusan ini tidak menjadi primadona di kalangan mahasiswa,” ujar Dean School of Medical Technology Emilio Aguinaldo College, Filipina, Supachai A Basit.

Untuk mengubah persepsi itu, menurutnya, harus mengubah cara mengomunikasikannya kepada mahasiswa sehingga mata kuliah itu menjadi menyenangkan. Hal pertama yang perlu dilakukan ialah seorang guru harus berhenti berpikir bahwa dirinya ilmuwan. Lantas komunikasi itu sendiri bukanlah bagian dari ilmu pengetahuan, melainkan sebuah seni.

Cara terbaik dalam meng-ajar mikrobiologi ialah dengan mengakui tantangan-tantangan di dalamnya dan menyerapnya ke dalam praktik sesuai dengan prinsip pedagogi.

Aguinaldo berbagi pengalaman bahwa dirinya selalu membuka kesempatan mahasiswanya untuk menggabungkan pelajaran dalam fisiologi mikroba untuk dikembangkan di masyarakat.

“Pada akhirnya mahasiswa saya mengembangkan satu jenis jamur sebagai bahan makanan di satu wilayah di Filipina yang mayoritas war-ganya miskin,” ungkapnya.

Hal lain untuk mendukung perkembangan ilmu itu, menurut Dekan Fakultas Bioteknologi Unika Atma Jaya Diana Waturangi, ialah kemitraan antarperguruan tinggi guna saling mendukung. Peran dosen, imbuhnya, harus tahu bagaimana cara menyampaikan pelajaran mikrobiologi yang menyenangkan dan inovatif. (Mlt/H-1)