Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PENUNJUKAN Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristek Dikti, Ali Ghufron Mukti, sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Rektor Universitas Trisakti (Usakti), Jakarta, mendapat sambutan positif kalangan mahasiswa dan Senat Usakti.
“Usakti merupakan kampus besar dan dengan kebersamaan kita dapat menyelesaikan permasalahan yang ada,” kata Ghufron pada dialog di kampus Usakti, Jakarta, kemarin. Pernyataan Ghufron tersebut terkait dengan sengketa berkepanjangan antara kampus Usakti dan Yayasan Trisakti.
Ghufron ditetapkan sebagai Pjs Rektor Usakti oleh Menristek Dikti M Nasir pada 4 September lalu. Dengan hadirnya Pjs tersebut, secara otomatis rektor pilihan Yayasan Usakti, Edy Suandi Hamid, yang dilantik pada 28 Juni 2016 mundur dari jabatannya.
Jajaran mahasiswa Usakti menyambut positif dan akan mengawal kepemimpinan Ghufron. “Kami siap mengawal Prof Ali Ghufron dalam menyelesaikan tugasnya sebagai rektor sementara. Sambil kami juga berupaya memecahkan masalah kelembagaan Trisakti ini,” kata Presiden Mahasiswa Usakti Abdul Kadeer.
Kadeer menjelaskan keha-diran Ghufron sebagai rektor sementara tak lepas dari permintaan mahasiswa yang ingin konflik di Usakti yang sudah berlangsung selama lima tahun segera dituntaskan.
Kadeer mengungkapkan, pada forum mediasi bersama Kemenristek Dikti, Komnas HAM, dan Kemenkum dan HAM yang digelar pada 2 September lalu dia bersama rekan perwakilan mahasiswa lain mendesak adanya solusi untuk mengamankan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Usakti.
Secara terpisah, Edy Suandi Hamid berharap undur dirinya ia dari jabatan Rektor Usakti menjadi pintu masuk untuk menyelesaikan masalah yang membelit perguruan tinggi tersebut.
“Semoga segera ada rekonsiliasi. Siapa pun rektornya, yang penting bisa memajukan Trisakti,” pungkas Edy. (Bay/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved