Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PEMERINTAH akan tetap mengusut kepergian 700 WNI beribadah haji ke Mekkah, Arab Saudi, menggunakan paspor Filipina. Hal itu untuk menindak semua pihak yang menggambil keuntungan dengan cara memalsukan paspor.
Demikian ditegaskan Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Ronny F Sompie, kemarin.
Menurutnya, 700 WNI yang berhaji melalui Filipina akan dipulangkan lebih dulu ke Indonesia setelah tiba di Filipina. Nantinya proses pengusutan akan dilakukan untuk menemukan siapa yang melanggar hukum.
“Kalau ada pemalsuan identitas oleh 700 WNI itu, akan dilakukan upaya penegakan hukum bersama dengan Filipina. Kemudian kalau ada kasus penipuan seperti yang terjadi pada 177 WNI atau kasus yang masuk ke penyidik Polri, pihak imigrasi akan mendukung pengungkapan kasus itu,” terang Ronny di Gedung Imigrasi, Kompleks Kemenkum dan HAM, Jakarta, kemarin.
Ia menjelaskan, pemerintah sudah sepakat akan kembali mengutamakan keselamatan WNI sebelum mengungkap kasus hukum 700 WNI seperti telah dilakukan kepada 177 WNI dengan kasus yang sama.
Menurutnya, Ditjen Imigrasi sudah bekerja sama dengan Kemenlu, Polri, serta pihak imigrasi Filipina untuk memulangkan 700 WNI itu. Itu sesuai kesepakatan yang telah dibuat Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
“Sesuai kesepakatan dari dua pemimpin pemerintahan Indonesia dan Filipina, tidak persoalan atas keberangkatan 700 WNI ke Arab Saudi. Maka sekarang bagaimana mereka bisa kembali ke Indonesia dan mereka dikembalikan setibanya mereka di Filipina,” paparnya.
Ronny menyatakan, setibanya 700 WNI di Indonesia, akan dilakukan penyelidikan atas proses kepergian mereka untuk beribadah haji menggunakan paspor Filipina. “Kalau kita utamakan penyelidikan, pemulangan saudara kita akan tersendat dan terganggu,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya masih berusaha mengetahui bagaimana 700 WNI itu bisa mendapatkan identitas. Hal itu dilakukan untuk mengungkap dugaan penipuan atau pemalsuan identitas.
Proses identifikasi perkara itu nantinya dilaksanakan dengan pengembangan bersama Filipina seperti telah dilakukan dalam ungkap pelaku pemberangkatan 177 WNI. Penyebab lain selain kurangnya kuota, lanjut dia, ialah adanya pihak yang ingin mencari keuntungan.
10 kloter dipulangkan
Sepuluh kelompok terbang (kloter) jamaah haji akan dipulangkan ke Tanah Air, 17 September nanti, melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.
“Mereka sudah harus segera bersiap, karena penimbangan barang bawaan (koper) harus dilakukan 48 jam sebelum penerbangan,” kata Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid, di Kantor Daerah Kerja Mekkah, kemarin.
Sepuluh kloter tersebut ialah JKS 01, JKG 01 dan JKG 02, BTH 01, MES 01, PDG 01, BDJ 01, SUB 01 dan SUB 02, serta UPG 01. Menurut Subhan, petugas PPIH sudah menyampaikan jadwal pemulangan ke pemangku kepentingan Arab Saudi agar menyiapkan sarana transportasi dari Mekkah menuju Jeddah. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved