SEBENTAR lagi masyarakat Tionghoa dari berbagai penjuru dunia merayakan Imlek. Perayaan tahun baru yang akan dirayakan pada 19 Februari ini merupakan perayaan ke 2566.
Berdasarkan kalender China, tahun ini merupakan tahun kambing kayu. Menurut Master Fengshui Yohan Suyangga, tahun kambing kayu merupakan zodiak china yang kedelapan dan terdiri atas unsur tanah. Angka 8 dalam kebudayaan Tiongkok ialah suatu angka yang melambangkan keberuntungan serta melambangkan perdamaian dan kemakmuran.
Namun, menurut Yohan, tidak seperti tahun lalu yang melambangkan kuda, pada tahun kambing kayu semua akan berjalan dengan lebih lambat, namun tetap harmonis.
Pada awal tahun, hujan yang mengguyur membuat kambing bersembunyi, karena itu pergerakan pada semester awal akan lambat, sedangkan pada semester kedua akan lebih cepat karena kambing keluar dari tempat persembunyian akibat cuaca yang diperkirakan berangsur cerah.
Menurut Yohan, perkembangan ekonomi pada peruntungan tahun ini akan berjalan lancar, meski pada semester pertama tahun ini, yaitu sejak dimulainya tahun ini hingga Agustus akan melambat. Berbeda halnya dengan dunia perpolitikan yang diprediksikan akan memanas.
Melambatnya perekonomian itu, sambung Yohan, sudah terlihat pada semester pertama tahun kambing kayu ini. Nilai dolar naik, sedangkan harga minyak bumi semakin turun. Namun, kata Yohan, kita tidak perlu cemas. Pasalnya, pada semester kedua, yang dimulai pada September 2015 hingga Februari 2016, ekonomi akan kembali menggeliat.
Meskipun ekonomi pada semester awal berjalan lambat, Yohan tetap menyarankan untuk berinvestasi di awal tahun. Menurutnya, investasi di awal tahun tetap menghasilkan keuntungan walaupun tidak sebesar pada semester kedua.
Yohan juga menyarankan Anda tidak perlu takut-takut membuka usaha baru, meski keuntungannya tidak sebanyak pada semester kedua. Yang terpenting, lanjutnya, saat membuka usaha baru harus mencari tanggal yang tepat.
"Pergerakan politik pada semester pertama akan tinggi, namun ekonomi melambat, misalnya harga minyak bumi turun, tapi di semester kedua harga minyak bumi akan kembali naik," ungkap Yohan ketika dihubungi kemarin.
Situasi sebaliknya akan dialami dunia perpolitikkan Indonesia. Yohan menjelaskan pada semester pertama politik di Indonesia akan semakin dinamis, namun pada semester kedua akan lebih tenang.
Ia memberikan contoh mengenai kasus perseteruan antara Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan calon Kapolri Budi Gunawan. Yohan memprediksi kemalangan masih akan menimpa KPK dan para pemimpin KPK. Dengan tekanan politik yang cukup tinggi, ia mendukung sikap Presiden Joko Widodo yang berhati-hati dalam mengambil keputusan.
"Presiden mutusin soal Budi Gunawan itu lama, karena berhati-hati, karena beliau itu kan shionya kerbau logam, tahun ini kan kambing kayu, jadi bentrok. Maka beliau harus memutuskan segala sesuatu pelan-pelan, agak lambat dan penuh perhitungan," ujar ahli Fenghui yang sudah 15 tahun lebih memberikan konsultasi Feng Shui di berbagai negara ini.
Selain itu, sikap hati-hati Jokowi juga diperlukan agar tidak kehilangan dukungan dari berbagai pihak yang selama ini mendukungnya. Pasalnya, jika bertindak emosional, Jokowi bisa saja terjebak dalam masalah hukum, bahkan ditikam dari belakang oleh pihak-pihak yang selama ini ia percaya.
Dinamika perpolitikan di Indonesia juga akan memengaruhi ranah hukum Tanah Air. Pada tahun ini, para pengacara akan kebanjiran pekerjaan. Hal ini disebabkan akan banyak orang yang mengajukan tuntutan dan dituntut.
Ancaman bencana Tahun kambing Kayu terdiri dari dua unsur bumi yaitu kayu dan tanah, akibatnya hujan akan terus melanda Tanah Air yang nantinya akan menyebabkan banjir dan tanah longsor. Bencana lain yang akan melanda adalah gempa bumi akibat gunung-gunung yang akan kembali aktif.
Ia juga memprediksikan soal ancaman kecelakaan saat bepergian. "Bencana yang nantinya paling sering terjadi yaitu travelling accident, seperti kecelakaan di udara, kecelakaan di darat seperti kecelakaan kereta api," ungkapnya.
Namun, lanjut Yohan, berbagai bencana yang bakal terjadi harus disikapi dengan bijak. Ia berpijak pada moto what you think is what you get. Jadi, jika terlalu berlarut dalam kesedihan atau menghadapi segala sesuatu dengan emosi, alam bawah sadar mungkin akan mewujudkannya.
"Ya jangan emosi, biarkan saja karena kejadian itu memang harus terjadi, tapi yang penting, jangan ucapkan kesedihan. Nanti kesedihan itu akan datang kepada Anda," ujar penulis buku 118 Tips Fengshui ini. (Fairuz/S-1)