Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
LULUSAN perguruan tinggi di Indonesia masih menghadapi kesenjangan antara hard skill dan soft skill, ketika kualitas keilmuan (hard skill) sudah memenuhi kebutuhan dunia industri. Demikian dikatakan Head of Human Capital GarudaFood Group Wara Sri Handayani.
"Dari sisi soft skills masih lemah, terkait empati, tekanan dalam bekerja masih belum terpenuhi. Padahal, dalam praktiknya baik hard skill maupun soft skill harus seimbang," kata Wara Sri Handayani pada kegiatan seminar di Universitas Indonesia (UI) Depok seperti dikutip dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (10/8).
Garuda Rosta salah satu produk GarudaFood Group bekerja sama dengan GarudaFood Sehati mengadakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) program Sahabat Inspirasiku, yaitu sebuah program bertukar pengalaman yang diberikan oleh relawan GarudaFood Sehati mulai dari level staf hingga level Top Management kepada para siswa sekolah dan mahasiswa di Indonesia.
Wara Sri Handayani mengatakan kegiatan ini merupakan pengenalan dunia industri di kalangan sivitas akademika sekaligus untuk menjawab fenomena saat ini yang terdapat kesenjangan antara hard skill dan soft skill, bagaimana mereka dapat mencapai target jelas, strategi dalam penulisan curriculum vitae (CV) dan apa saja yang harus dipersiapkan sejak duduk di bangku kuliah.
Wara menjelaskan CV bukan hanya sekadar menuliskan biografi seseorang tetapi juga bagaimana pelamar kerja atau calon karyawan dapat menuangkan apa saja pencapaian yang telah dilakukan dengan efisien tanpa perlu berpanjang lebar mendeskripsikan diri secara personal dengan informasi yang tidak dibutuhkan.
"Karena perusahaan hanya membutuhkan waktu singkat untuk mengkaji semua CV yang masuk," terangnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Karier dan Hubungan Alumni UI Erwin Nurdin mengatakan kegiatan ini untuk mengedukasi mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri menuju dunia kerja.
"Hal ini sejalan dengan program kami dengan mulai memberikan pengertian serta arahan berkaitan dengan pengembangan karier, sejak pertama kali mahasiswa memulai perkuliahan di semester awal," ujarnya.
Sejak dimulai pada 2014 hingga kini program Sahabat Inspirasiku telah mengedukasi sebanyak 8.598 peserta yang terdiri atas siswa SD, SMK hingga mahasiswa S1 dan S2 perguruan tinggi. (RO/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved