Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

SBBS Gemolong Tegaskan Sudah Putus Hubungan dengan Pasiad Turki

Widjajadi
30/7/2016 21:34
SBBS Gemolong Tegaskan Sudah Putus Hubungan dengan Pasiad Turki
(Istimewa)

SRAGEN Bilingual Boarding School (SBBS) Gemolong menjadi salah satu dari sembilan sekolah yang diminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk ditutup, karena merupakan lembaga pendidikan yang berkait dengan Fethuulah Gulen, yang dituding sebagai otak kudeta yang gagal di Turki.

Namun, pengelola SSBS Gemolong didukung oleh Pemkab Sragen dengan tegas menyatakan tetap akan meneruskan pengelolaan sekolah unggulan itu dengan alasan sejak Juni lalu, sudah tidak memiliki hubungan kerja sama dengan NGO Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (Pasiad) yang berhubungan dengan Gulen, musuh utama Erdogan.

"Perlu kami tegaskan di sini, bahwa SBBS Gemolong sejak Juni sudah tidak ada lagi kerja sama dengan PASIAD Turki . Bahkan semua guru asal Turki pun sudah dipulangkan. Jadi kami tetap akan meneruskan mengelola sekolah unggulan ini. Bahkan, kini kami sedang berupaya menggandeng lembaga pendidikan dari negara lain," ujar pejabat SBBS Gemolong, Nur Cipto ketika dikonfirmasi Media Indonesia, Sabtu (30/7).

Dia memaparkan bahwa Pasiad Turki ternyata bukan termasuk lembaga pendidikan. Karena itulah, dari arahan Kemendikbud, SBBS Gemolong memutuskan tidak lagi mengadakan kerja sama. Bahkan, para guru asal Turki pun sudah dipulangkan.

Cipto memastikan SBBS tidak ada kaitannya dengan lembaga pendidikan apa pun di Turki. Karena itu, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung seperti hari biasa. Buku-buku karangan Fethullah Gullen yang sebelumnya menjadi koleksi SBBS disimpan agar tidak lagi dibaca para murid.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang meninjau SBBS Gemolong menegaskan Pemkab Sragen akan tetap meminta pengelola melanjutkan mengelola sekolah tersebut dan tidak perlu menggubris permintaan pemerintah Turki.

"Kami sudah mendapatkan informasi larangan SBBS Gemolong kerja sama dengan PasiadTurki. Tapi larangan tersebut tidak lantas menjadikan SBBS harus ditutup. Apalagi sebelumnya sudah dibicarakan dengan kementerian di Jakarta sebelum Lebaran diwakili kepala dinas pendidikan terkait kelanjutan SBBS," tandas dia.

Bupati yang akrab disapa Yuni itu memastikan SBBS sudah tidak bekerja sama dengan Pasiad dan diambil alih oleh Emity Australia. Tapi lagi-lagi, atas sejumlah masukan, Emity dianggap masih ada hubungan dengan Pasiad. Sebab itu, kontraknya yang habis akhir Juni lalu tidak diperpanjang.

"Jadi tetap kita berikan dukungan untuk tetap jalan. Kini sudah ada penjajakan dengan lembaga pendidikan asing (LPA) British College. Namun kita juga perhatikan teknis seperti guru lokal dan asing serta kewajiban seperti gaji dan sebagainya," ungkap Yuni. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya