FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VII 2023 tidak sekadar menghadirkan masyarakat yang berfisik bugar dan bermental juara, namun rangkaian kegiatannya sekaligus menggerakkan perubahan dan mengajak partisipasi masyarakat berolahraga.
Selaras dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), pembudayaan olahraga masyarakat diharapkan menguatkan etos kerja, mendorong olahraga prestasi, serta meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
"Olahraga prestasi itu hasil olahraga masyarakat. Fornas VII 2023 yang dilaksanakan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) dapat mengubah gaya hidup, pola hidup masyarakat Indonesia yang bisa mendorong perubahan irama hidup sehingga bisa membawa perubahan di Indonesia untuk menjadi negara maju," kata Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaa, Didik Suhardi, saat membuka rakor persiapan penyelenggaraan Fornas VII 2023 di Jakarta, Selasa (6/6).
Melalui keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Rabu (7/6), Didik mengatakan pengembangan dan pengelolaan olahraga masyarakat yang diarahkan untuk mewujudkan kualitas kesehatan dan kebugaran masyarakat sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), yakni menuju Indonesia bugar 2045. Oleh karenanya, olahraga masyarakat menjadi salah satu hal yang mendapat perhatian dalam DBON.
"Kemenko PMK menjalankan tugas Koordinasi-Sinkronisasi-Pengendalian (KSP). Karenanya, Kemenko PMK akan terus mengawal dan mendukung program-program Kormi dalam membudayakan olahraga masyarakat," sebut Didik.
Sementara itu, Ketua Umum Kormi Hayono Isman mengatakan bahwa olahraga masyarakat sangat dekat dengan sport tourism sehingga penyelenggaraan Fornas VII 2023 di Jawa Barat akan membawa dampak ekonomi yang bagus. Fornas 2023 juga, lanjut dia, akan menjadi proyek percontohan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam pengelolaan pariwisata olahraga.
Baca juga: Ketua Senat Unkris: Hadapi Tantangan Era Industri 4.0, Sarjana Harus Kreatif
"Fornas VII Tahun 2023 diperkirakan dihadiri 20 ribu peserta, terdiri atas penggiat berbagai induk organisasi perwakilan provinsi/kabupaten/kota, pengurus Kormi dan induk organisasi olahraga, serta panitia penyelenggara. Kehadiran mereka pasti membawa dampak positif perekonomian setempat," kata Hayono.
Dia menjelaskan penyelenggaraan Fornas VII Tahun 2023 di Jawa Barat secara umum sudah siap, dan kegiatan yang akan berpusat di Kabupaten Bandung sangat mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung dengan komitmen bantuan pembiayaan penyelenggaraan acara dari APBD hingga mencapai sekitar Rp16 miliar.
Pada kesempatan itu dilaksanakan pula penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara BPJS Ketenagakerjaan yang diwakili oleh Direktur Kanwil Jawa Barat Romie Erfianto dan Kormi yang diwakili oleh Ketua Umum Hayono Isman. Penandatangan PKS adalah bentuk konkret negara hadir melindungi seluruh pekerja Indonesia melalui program perlindungan sosial ketenagakerjaan, baik untuk pekerja formal maupun non-formal.
"Melalui PKS ini, seluruh penggiat olahraga, panitia dan pelaksana yang hadir di acara Fornas akan mendapat perlindungan, baik kecelakaan kerja maupun kematian," jelas Romie, Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jabar.
Romie menambahkan bahwa perlindungan yang dimaksud antara lain adalah pelayanan kecelakaan kerja tanpa batas di 540 rumah sakit dan dilindungi hingga sembuh di kelas 1 untuk rumah sakit negeri dan kelas 2 untuk rumah sakit swasta. Adapun kecelakaan kerja yang dimaksud adalah saat olahragawan atau peserta yang terlibat berangkat dan pulang ke lokasi acara dan saat bertanding.
Menutup acara, Didik yang pernah menjabat Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini berpesan agar Fornas VII 2023 di Jawa Barat dapat meraih trisukses, yakni sukses prestasi, sukses administrasi, dan sukses mendorong masyarakat Indonesia sehat. (RO/I-2)
