Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
THE First International Forum on New Direction in the Study of Islam in the Face of Global Challenges diselenggarakan oleh Fakultas Studi Islam (FSI), Universitas islam In ternational Indonesia (UIII) pada Rabu (10/5). Kegiatan ini merupakan inisiatif FSI untuk memperkenalkan program studi islam yang diselenggarakan oleh UIII kepada perwakilan beberapa negara Timur Tengah di Indonesia.
Dalam sambutannya, Dekan FSI Prof Noorhaidi Hasan menekankan dua tujuan. Pertama, untuk mendiskusikan arah masa depan studi Islam yang relevan dengan kebutuhan dan permasalahan global yang mengancam masyarakat Muslim saat ini. Kedua, menjajaki kemungkinan kerja sama dengan negara-negara yang hadir untuk pengembangan studi Islam lebih lanjut. Noorhaidi berharap pengembangan ini bisa menjadi arah baru studi Islam di Indonesia.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Rektor UIII Prof Komaruddin Hidayat, yang mengungkapkan pentingnya membangun kerja sama di tingkat internasional, terutama untuk mempromosikan pendidikan dan penelitian.
"Kami percaya, bahwa kerja sama di tingkat internasional merupakan hal penting dalam mempromosikan pendidikan dan penelitian. Kami (UIII) selalu terbuka untuk menerima kesempatan kerjasama dengan institusi dan organisasi di tingkat internasional," ujar Prof Komaruddin.
ia juga menegaskan bahwa forum yang dilaksanakan tersebut merupakan kesempatan untuk bertukar ide dan menjalin kerja sama untuk kepentingan Bersama, salah satunya dengan mengundang calon-calon mahasiswa dari negara mereka.
Selanjutnya Direktur Center for Islam and Global Challenges (IGC), Dr. Muhammad Al-Marakeby, berkesempatan untuk memperkenalkan IGC dan menjelaskan tujuan serta visi misi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan IGC ke depan di depan para duta besar dan perwakilan kedutaan dari negara Timur Tengah.
Dalam kesempatan ini, penanggungjawab program khusus magister jurusan studi Islam Klasik (Takhassus fi dirasat al-Islamiyya al-turathiyya – special program for the study of Classical Islam) Dr Ilyas Marwal juga memperkenalkan jurusan baru yang rencananya akan dimulai September tahun ini, dengan tujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan menganalisis kitab kuning dan turats dari berbagai perspektif dan disiplin ilmu.
Dr Ilyas mengajak kepada para Duta Besar untuk dapat menyampaikan informasi mengenai jurusan ini ke negara mereka. Program khusus ini diharapkan dapat mencetak sarjana, akademisi, peneliti serta praktisi yang visioner, kritis dan memiliki daya analitik yang tinggi.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa duta besar dari Timur Tengah, antara lain, Ouadiâ Benabdellah dari maroko, Abdel Moneim Annan dari Republik Arab Siria, Yassir Mohamed Ali Mohamed dari Sudan, Abdulla Salem Obaid Salem Aldhaheri dari Uni Emirat Arab, Houssein Sidi Abdellah Deh dari republik islam Mauritania, Sheikh/Mohamed Bin Ahmed Salim Al Shanfari dari Kesultanan Oman, dan Lotfi Al-riani Menteri Berkuasa Penuh Libya.
Kegiatan ini diakhiri dengan tanggapan singkat dari para Duta Besar. Secara umum, mereka sangat mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan Fakultas Studi Islam, UIII dalam mengembangkan kajian Islam dan menyambut baik kerja sama yang bisa dilakukan di masa depan. (RO/S-3)
Jaga lisanmu! Temukan cara menjaga lisan menurut Islam agar terhindar dari dosa ghibah, fitnah, dan perkataan buruk lainnya. Tips praktis ada di sini!
Suami istri ideal dalam Islam? Temukan peran & tanggung jawab masing-masing! Tips harmonis & berkah di keluarga Islami. Klik sekarang!
Oleh karena itu, Prabowo mengingatkan pemimpin negara Islam untuk tidak mudah dipengaruhi oleh pihak yang ingin mengadu domba.
Said Aqil mengingatkan pentingnya membangun koneksi ruhani yang mendalam dengan Allah di tengah dunia yang semakin sekuler.
Remisi khusus (RK) narapidana dan pengurangan masa pidana pada Nyepi dan Idulfitri mampu menekan pengeluaran pemerintah untuk biaya makan warga binaan sampai Rp81 miliar lebih
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved