HERNIA atau turun berok merupakan kondisi keluarnya sebagian usus dari rongga perut hingga membentuk tonjolan yang bisa terlihat dan teraba dari luar.
Mayoritas hernia dialami laki-laki karena aktivitas kerja atau mengangkat beban yang berat.
Satu-satunya cara penanganan hernia ialah melalui operasi untuk mengembalikan usus ke tempat seharusnya.
Dengan tujuan menekan biaya pembedahan, saat ini berbagai negara menerapkan layanan bedah hernia sehari (ambulatory hernia repair) yang memungkinkan pasien langsung pulang sesudah operasi.
Layanan itu menggunakan pembiusan lokal, bukan pembiusan total.
Dokter bedah Rumah Sakit Phaholpolpayuhasena Hospital, Thailand, Wibun
Phanthabordeekorn, berbagi pengalaman praktik layanan tersebut yang diterapkan di negaranya.
"Tidak ada perbedaan dampak yang signifikan antara operasi bedah dengan bius lokal dan bius total pada pasien hernia," ujarnya pada seminar bertajuk Ambulatory Hernia Repair Roles in BPJS Era di Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta, Sabtu (25/7).
Wibun menyampaikan penggunaan bius lokal justru memberi banyak keuntungan, antara lain, operasi berlangsung sederhana, lamanya sekitar 30 menit, aman, waktu pemulihan lebih cepat, efek samping lebih minimal daripada dengan bius total, dan ekonomis.
Namun, ada beberapa syarat agar pasien hernia bisa dioperasi dengan bius lokal.
"Pasien harus dalam kondisi sehat dan tidak memiliki alergi terhadap jenis zat kimia amida yang digunakan dalam obat bius, memiliki berat di bawah 100 kilogram, dan mau bekerja sama membantu dokter ketika proses operasi berlangsung. Ini akan memudahkan kami saat mengecek letak posisi hernia," paparnya.
Pada kesempatan sama, dokter spesialis bedah Rumah Sakit Gading Pluit, Barlian Sutedja, mengatakan operasi hernia termasuk layanan yang ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) melalui program jaminan kesehatan masyarakat.
"Layanan bedah hernia dengan bius lokal dapat menekan beban biaya yang harus ditanggung BPJS, sebab obat biusnya murah sehingga biaya bisa ditekan minimal 30% daripada operasi dengan bius total," jelasnya.
Menurutnya, operasi dengan bius total memerlukan obat dan peralatan yang mahal.
Selain itu, pasien harus mendapat infus lebih banyak dan menjalani rawat inap yang jelas memerlukan lebih banyak biaya.
"Tapi kami bukan melihat dari sisi murahnya saja, ini disebut cost effective. Artinya, dengan ongkos lebih murah, efeknya sama terhadap pasien," imbuh Barlian.
Ia menambahkan, dengan pembiusan lokal hanya area yang akan dibedah yang mengalami mati rasa.
Sistem saraf organ lain, seperti paru-paru, jantung, dan saluran kemih tidak terganggu. Pasien pun bisa tetap nyaman saat operasi.
Jaring penguat Terkait dengan teknik operasi, menurut Barlian, penggunaan mesh atau jaring penguat untuk menambal area dinding perut yang lemah masih menjadi pilihan paling tepat.
Teknik yang sudah diterapkan sejak lama itu dinilai mampu meminimalkan kekambuhan hernia.
"Mesh sintetis sudah diteliti lebih dari 60 tahun. Terbukti tidak menyebabkan kanker dan tidak bereaksi dengan tubuh. Memang pada awalnya ada reaksi inflamasi. Namun, reaksi itu sering kali justru menguntungkan karena digunakan tubuh pasien untuk memperkuat jaringan tubuhnya," terang Barlian.
Penggunaan mesh terbatas untuk pasien berusia di atas 18 tahun.
"Sebab pada anak-anak di masa pertumbuhan, jaringan tubuh mereka masih melakukan perbaikan dengan sendirinya."