Minggu 19 Februari 2023, 06:45 WIB

Masyarakat Diimbau Periksa Kesehatan Setahun Sekali

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Masyarakat Diimbau Periksa Kesehatan Setahun Sekali

ANTARA/Auliya Rahman
Ilustrasi--Petugas memeriksa tekanan darah warga di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

 

DOKTER spesialis okupasi kedokteran lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Lubna Sadat mengimbau agar masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan paling tidak satu tahun sekali.

"Normalnya, kalau tidak ada keluhan atau tidak ditemukan penyakit tertentu biasanya 1 tahun sekali (melakukan pemeriksaan kesehatan)," kata Lubna, dikutip Minggu (19/2).

Pemeriksaan kesehatan berfungsi untuk mendeteksi dini apa yang terjadi pada kesehatan diri sehingga seseorang bisa terhindar dari penyakit yang lebih berat. 

Baca juga: Pelayanan Pengobatan Kanker Melalui Pendekatan Holistik dan Inovatif

Dokter bisa saja meminta pasien kembali menjalani pemeriksaan kesehatan jika hasil diagnosa menunjukkan terdapat sesuai yang perlu ditindaklanjuti.

"Tapi bila hasil lab atau hasil pemeriksaan diagnostik ditemukan hasil yang butuh tindak lanjut, biasanya kami sarankan diulang kembali sesuai kebutuhan atau kondisi penyakit yang ditemukan," kata Lubna.

"Sekarang, bagaimana kita melakukan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat agar mereka ingin memeriksakan diri sejak dini," imbuh Lubna, yang juga mengambil magister bidang kedokteran kerja di UI.

Masyarakat yang hendak melakukan pemeriksaan kesehatan perlu melakukan persiapan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang ingin dijalani. 

Misalnya, bila ingin melakukan pengecekan darah, mereka perlu berpuasa selama 10 hingga 12 jam sebelumnya dan hanya boleh meminum air putih.

"Selain itu cukup istirahat," kata Lubna.

Pemeriksaan kesehatan biasanya dilakukan berbasis risiko dari kondisi pasien atau berdasarkan usia. Pasien bisa menyampaikan riwayat kesehatan mereka terlebih dahulu, misalnya penyakit yang diderita sehingga pihak medis bisa menyarankan pemeriksaan apa yang cocok untuk dilakukan.

"Medical check-up ada yang berbasis risiko dari kondisi si pasiennya ini atau berdasarkan usia. Memang itu pasti dibedakan. Misalnya di usia lanjut di atas 50 tahun, itu apa saja yang harus diperiksa. Kami juga melakukan analisa atau pemeriksaan awal," pungkas Lubna. (Ant/OL-1)

Baca Juga

Antara Foto/Adimaja

Nadiem: Transisi Pendidikan PAUD ke SD Harus Menyenangkan

👤M. Iqbal Al Machmudi 🕔Selasa 28 Maret 2023, 19:26 WIB
Nadiem mengaku kesal saat tes calistung malah dijadikan kriteria untuk anak masuk SD. Hal tersebut menurutnya sudah tidak bisa lagi...
Dok.AFP/Platt

Diabetes Anak Perlu Dapat Perhatian Khusus Masyarakat

👤Despian Nurhidayat 🕔Selasa 28 Maret 2023, 17:50 WIB
Diabetes tipe 1 merupakan yang paling banyak diderita oleh anak. Di tahun 2022 saja diketahui terdapat 1,5 juta anak menderita...
MI/Dwi Apriani.

Lirik dan Not Lagu Ibu Kita Kartini

👤Joan Imanuella Hanna Pangemanan 🕔Selasa 28 Maret 2023, 17:13 WIB
Lagu Ibu Kita Kartini ialah salah satu lagu wajib nasional Indonesia yang diciptakan oleh Wage Rudolf...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya