Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERNAHKAH kamu melihat ekor cicak yang terpotong, namun masih hidup? Bahkan ekornya pun masih bisa gerak-gerak, loh kok bisa? Nah, jika kamu pernah melihat ekor yang terputus itulah yang disebut dengan "Autotomi".
Lantas apa yang dimaksud dengan autotomi itu dan apa saja hewan yang bisa melakukan autotomi? Daripada bingung, langsung saja di simak yuk penjelasan berikut ini:
1. Pengertian autotomi
Autotomi adalah kondisi saat hewan memutuskan atau membuang satu atau lebih bagian dari tubuhnya. Kondisi yang satu ini biasanya dilakukan oleh cicak dan beberapa spesies lain seperti kadal, laba-laba atau moluska. Tujuannya untuk menyelamatkan dan mempertahankan diri dari predator atau pemangsa.
2. Contoh hewan autotomi
Hewan yang tergolong ke dalam kelas reptil adalah golongan hewan yang diketahui memiliki kemampuan autotomi ini. Hewan ini akan mampu untuk melakukan autotomi atau memutuskan bagian ekornya. Banyak jenis hewan yang memiliki kemampuan ini, berikut di antaranya:
a. Cicak
Contoh hewan dengan kemampuan autotomi adalah cicak. Meski bagian tubuhnya terlepas, cicak akan tetap hidup. Karena bagian tubuh yang terlepas tersebut adalah bagian ekor.
Sehingga ekor yang teramputasi tersebut akan tumbuh lagi. Sedangkan ekor yang terlepas tersebut akan tetap bergerak dan dapat bergoyang. Hal ini terjadi karena cicak menyelamatkan dirinya dan melarikan diri dari pemangsa.
Beberapa jenis cicak yang yang termasuk Autotomi adalah cicak Tembok (Cosymbotus Platyurus), cicak Gula (Gehyra Mutilata), cicak kayu (Hemidactylus Frenatus), cicak Batu (Cyrtodactylus Marmoratus), dan cicak terbang (Draco Volans).
Semua jenis cicak tersebut dapat bertahan hidup dengan melepaskan ekornya.
b. Hewan Reptil
Selanjutnya hewan reptil juga termasuk hewan autotomi seperti kadal, salamander, tokek, dan tuatara.
Untuk tokek, ia akan kembali mendatangi ekornya yang putus setelah predator pergi. Kemudian, baru lah tokek memakan ekornya sendiri.
Sedangkan bunglon tidak melepaskan ekornya, namun ekor tersebut membantunya untuk memanjat dan bertahan. Begitu juga dengan iguana laut, menggunakan ekornya untuk berenang.
Sementara spesies tuatara yang mirip dengan iguana termasuk autotomi karena melepaskan ekornya untuk mempertahankan diri.
c. Gurita Jantan
Jika hewan lain melepaskan ekor, gurita jantan melepaskan tangannya. Sebenarnya bukan untuk mempertahankan diri maupun melindungi diri dari pemangsa lain.
Namun caranya melepaskan tangan untuk tujuan reproduksi. Menarik dan unik, gurita jantan ini memiliki tangan yang memang untuk dilepaskan saat kawin atau reproduksi.
d. Kepiting Batu Florida
Contoh hewan autotomi lainnya adalah kepiting batu florida. Hewan ini merupakan hewan ternak yang sering diambil capitnya untuk kebutuhan konsumsi.
Agar capit tersebut kembali tumbuh dan beregenerasi, peternak sengaja mematahkannya. Hanya 13% spesies saja yang capitnya dapat beregenerasi.
e. Laba-Laba
Hewan autotomi selanjutnya adalah laba-laba. Hewan ini ketika terancam dan pemangsa menyergapnya akan melepaskan kakinya untuk bertahan hidup.
f. Lebah Madu
Hewan unik ini melepaskan sengatannya untuk melumpuhkan lawan dan mempertahankan diri. Ia melepaskan sengatan yang di dalamnya terdapat segmen distal dari perutnya.
Sementara segmen distal tersebut berisi otot, saraf, kantung racun, serta ujung saluran pencernaan. Oleh karena itu, banyak lebah yang mati setelah melepaskan sengatan.
g. Siput Laut
Hewan yang juga termasuk Autotomi adalah siput laut. Namun hewan ini melepaskan kepalanya agar dapat hidup lebih lama.
Menariknya, kepala tersebut akan kembali tumbuh.(OL-5)
Perusahaan Beam Mobility meluncurkan layanan berbagi kendaraan listrik seperti skuter dan sepeda elektrik di kawasan komersial dan hunian Kota Jababeka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved