Tradisi Natal di Indonesia

Meilani Teniwut
05/12/2022 19:31
Tradisi Natal di Indonesia
Penjual menghias pohon natal yang dijual di salah satu toko di Makassar, Sulawesi Selatan, Desember 2019.(ANTARA)

INDONESIA sangat kaya akan tradisi dan budaya, begitu juga saat perayaan natal. Terlepas dari religiusnya, perayaan Natal di Indonesia berbeda-beda di setiap daerah. Yuk disimak!

1. Rabo-Rabo di Jakarta

Beberapa dari Kalian  mungkin tidak asing dengan tradisi satu ini. Tradisi yang dirayakan di salah satu daerah di Jakarta ini, memang menjadi tradisi yang selalu dilakukan setiap tahunnya oleh warga Kampung Tugu di kawasan Cilincing.

Ketika natal tiba, kampung yang paling banyak dihuni oleh warga keturunan bangsa portugal ini terlebih dahulu  mengunjungi gereja-gereja terdekat, lalu melakukan tradisi rabo-rabo. Rabo-rabo sendiri adalah sebuah tradisi mengunjungi warga lain saat  Natal  yang biasa dilakukan oleh bangsa portugal sama seperti halal-bihalal ketika lebaran. Perbedaannya, setiap warga yang mengunjungi warga lain akan diiringi musik serta tarian yang dilakukan bersama-sama dan setiap warga yang dikunjungi harus ikut dengan rombongan yang menari. Lalu diteruskan mengunjungi warga lainnya dari rumah ke rumah. Maka tak heran jika natal tiba, kampung Tugu ini akan sangat ramai sekali.

Sesudah selesai mengunjungi semua warganya, puncak dari tradisi ini adalah mandi bedak bersama, dengan cara mencorat-coret orang yang sedang berkumpul itu dengan bedak warna-warni. Acara mandi-mandi ini merupakan simbol bagi warga kampung sebagai penebusan dosa dan saling minta maaf menjelang tahun baru mendatang.

2. Wayang Kulit di Yogyakarta

Yogyakarta merupakan kota yang sangat kental dengan budayanya. Begitu juga dengan perayaan Natal di Yogyakarta selalu dibumbui dengan budaya setempat. Hal itu bisa Anda lihat ketika sedang merayakan Natal di Yogyakarta dimana pastor atau pendeta akan memimpin ibadah di gereja dengan menggunakan menggunakan bahasa jawa kromo inggil dan pakaian khas Yogyakarta seperti beskap dan  blangkon. Ditambah dengan pagelaran wayang kulit dengan tema “Kelahiran Yesus Kristus”.

Tidak jauh berbeda dengan perayaan Idul Fitri, tradisi mengunjungi warga sekitar, mengunjungi anak-anak dan memberikan angpao kepada mereka juga dilakukan di kota ini saat Natal.

3. Tradisi Penjor dan Ngejot ala Bali

Penjor dan Ngejot memang biasa dijumpai dalam perayaan Galungan Hindu Bali. Tetapi inilah indahnya Indonesia, Sobat Pintar. Bambu dan jalinan janur kuning yang sama indahnya juga hadir dalam perayaan Natal di Bali, menghiasai rumah-rumah warga dan Gereja. Dengan kehkasan budayanya, Natal Indonesia takkan lengkap tanpa warga Bali, yang dalam balutan pakaian tradisionalnya, saling mengirim bingkisan makanan.

4. Marbinda di Sumatera Utara

Seperti halnya di kota Yogyakarta, beberapa komunitas Batak yang berada di daerah Sumatera Utara juga memiliki beberapa tradisi unik dan berbeda pada setiap perayaan spesial di hari besar. Ketika Natal contohnya, ada sebuah tradisi yang biasanya dikenal dengan tradisi Marbinda. Tradisi Marbinda ini hampir mirip seperti perayaan hari raya Idul Adha bagi kalangan umat Muslim yaitu dengan cara mengurbankan sejumlah hewan kurban. Keunikan dari tradisi ini adalah hewan yang akan dikurbankan itu merupakan hasil dari iuran atau patungan warga yang dilakukan sebelum perayaan Natal tiba.

Hewan yang akan dikurbankan nanti itu tergantung dari sejumlah dana yang terkumpul. Jika dana yang terkumpul cukup banyak, biasanya warga akan mengurbankan kerbau. Tetapi jika dana yang terkumpul sedikit, warga cukup mengurbankan babi. Hasil dari penyembelihan hewan kurban ini akan dibagikan secara merata kepada setiap warga yang ikut berpartisipasi.

5. Meriahnya Flores dengan Meriam Bambu

Saudara-saudara kita di Nusa Tenggara Timur merayakan Natal dengan tradisi mereka yang unik: bermain meriam bambu. Baik anak muda maupun orang tua bersama-sama menyulut batang-batang bambu berisi bahan bakar tradisional sehingga timbul suara dentuman yang bersahut-sahutan meriah sepanjang malam Natal. Eits, kegiatan ini aman kok, Sobat. Mereka juga menyulut kembang api untuk memeriahkan suasana. Mungkin suatu saat nanti kamu harus menikmati perayaan Natal di Indonesia yang satu ini.

6. Papua Khidmat dalam Barapen

Tak kalah unik, teman-teman kita di Papua merayakan Natal dengan membakar batu. Salah satu kekayaan budaya di Papua ini adalah kegiatan warga yang dilakukan bersama-sama. Batu yang mereka bakar tersebut kemudian digunakan untuk memasak berbagai bahan makanan, termasuk daging babi. Dari sekian tradisi-tradisi di Indonesia dalam merayakan Natal, Barapen adalah salah satu yang sangat unik, Sobat Pintar.

7. Talu Lonceng di Ambon

Bukan hanya lonceng Gereja, tapi Ambon juga riuh dengan suara sirine di malam Natal. Iya, Sobat Pintar. Hari Natal memperingati apa dan bagaimana merayakannya? Masyarakat Ambon punya tradisi uniknya sendiri.

 8. Tradisi Kunci Taon di Manado

Umumnya semua orang di dunia ini merayakan natal itu pada tanggal 25 desember. Uniknya di daerah Manado merayakan Natal yang berbeda daripada umumnya. Mereka merayakan Natal sudah dimulai sejak memasuki awal bulan desember tepatnya tanggal 1 Desember. Mulai dari tanggal 1 warga manado akan merayakan berbagai acara perayaan pra natal, sampai dengan puncaknya tanggal 25 Desember.

Tapi tidak hanya sampai tanggal 25 Desember saja, setelah acara puncak Natal para warga  akan berkunjung ke pemakaman keluarga. Kunjungan makam keluarga ini masih menjadi bagian dari serangkaian acara Natal. Tidak hanya berkunjung, para warga juga akan  membersihkan area pemakaman serta  menghias sekitar area pemakaman dengan bunga segar. Tradisi ini berlangsung hingga tahun baru datang.

Acara tidak selesai sampai tahun baru saja. Acara tetap masih berlanjut sampai minggu pertama bulan Januari. Selama seminggu itu warga mengadakan tradisi Taon Kunci. Tradisi Taon Kunci adalah tradisi parade dengan berjalan mengelilingi kampung dengan menggunakan kostum-kostum unik dan menghibur penonton.

9. Tradisi Lovely Desember di Toraja

Perayaan di Toraja hampir mirip dengan perayaan Natal yang dilakukan di Manado dimulai sejak awal bulan desember yaitu tanggal 1 Desember. Sebelum Natal datang, pemerintah daerah Toraja akan mengadakan sebuah festival budaya dan pariwisata, yang biasanya disebut dengan nama Lovely Desember. Perayaan Natalnya sendiri akan berada pada puncaknya pada tanggal 26 Desember. Puncak acara nya itu sendiri akan dirayakan dengan sebuah prosesi upacara yang dikenal dengan sebutan Lettoan.

Jika Anda penasaran dengan tradisi Lovely Desember ini, Anda dapat berkunjung ke Tanah Toraja saat Natal tiba. Dalam perayaan tersebut diadakan berbagai event yang memanjakan para turis seperti karnaval, pertunjukkkan seni, upacara tradisional, pemeran hasil kerajinan hingga wisata kuliner.

10. Pawai Sinterklas di Manado

Masih di Manado, perayaan Natal juga dimeriahkan dengan melakukan pawai sinterklas. Mereka mengelilingi rumah-rumah penduduk untuk memberikan hadiah. Bahkan, pawai sinterklas ini dilakukan sejak awal Desember, yang disebut pra Natal.

11. Sumatra Utara dan Marbinda

Marbinda adalah sebuah tradisi Natal di Indonesia yang cukup unik. Komunitas Batak di Sumatra Utara akan beriuran sebelum Natal untuk menyembelih hewan. Jika uang yang terkumpul cukup besar, mereka akan menyembelih kerbau. Namun jika uang yang terkumpul hanya sedikit, mereka akan menyembelih babi. Hasil pemotongan hewan yang disembelih kemudian dibagi merata kepada tiap partisipan iuran.

Nah, itu tadi 11 budaya unik di Indonesia dalam merayakan Natal. Bagaimana dengan tradisi perayaan Natal di daerahmu, Sobat Pintar? Atau, apakah kamu turut merayakan salah satu tradisi perayaan Natal di atas?

(OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya