Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

KLHK: Luas Karhutla 2022 Turun 17 Persen

Atalya Puspa
28/9/2022 10:34
KLHK: Luas Karhutla 2022 Turun 17 Persen
Ilustrasi(Antara)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat terjadi penurunan luasan kebakaran hutan dan lahan sebesar 17% pada periode Januari hingga Agustus 2022 dibanding 2021 pada periode yang sama.

"Sampai Agustus 2022 tercatat karhutla seluas 135.909. Angka ini menurun 17% dibanding 2021. Kita berharap September, Oktober, November kondisi relatif kondusif. Namun demikian kita harus tetap siaga," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Basar Manullang, Rabu (28/9).

Bukan hanya tahun ini saja, Basar menyebut pengendalian karhutla memang terus mengalami perbaian di era pemeritahan Presiden Joko Widodo ini. Pasalnya, pemerintah kini lebih mengedepankan upaya pencegahan karhutla dibanding pemadaman. Dalam hal ini, KLHK juga tidak bekerja sendirian. Namun ada BMKG, BRIN, TNI, Kepolisian, BPBD, dan masyarakat di tingkat tapak.

"Sehingga kita lihat data tiga tahun terakhir kejadian karhutla relatif menurun. Meskipun memang berdasarkan prediksi BMKG musim saat ini relatif basah, tapi capaian itu merupakan hasil dari upaya integrasi yang semakin kuat dan peran masyarakat yang semakin tinggi dalam upaya menekan terjadinya karhutla," beber Basar.

Basar membeberkan, upaya-upaya pengendalian karhutla secara permanen diantaranya dengan melakukan monitoring dan analisis cuaca seccara continue, teknologi modifikasi cuaca (TMC), serta pengendalian karhutla di tingkat tapak dengan melibatkan Manggala Agni, Kepolissian, Babinkamtibnas, tokoh masyarakat serta Masyarakat Peduli Api.

Saat ini sendiri, ada sejumlah provinsi yang pengendalian karhutla-nya dilakukan lebih intensif. Diantaranya Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sumatra.

"Semua provinsi dilakukan pencegahan dan pengendalian secara intensif, tapi provinsi utamanya ialah yang merupakan wilayah gambut. Kita berkoodinasi dan komunikai intensif dengan teman-teman di lapangan," ucap dia.

Ia berharap, kesuksesan pengendalian karhutla di Indonesia dapat memberikan kontribusi yang besar dalam pencapaian target Paris Agreement, di mana Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebear 29% dengan upaya sendiri dan 41% dengan bantuan internasional pada 2030.

"Sektor forest and land use (FOLU) berkontribusi 60% pada target penurunan emisi. Dan penurunan emisi karhutla menjadi salah satu kunci keberhasilan FOLU Net Sink 2030," ucap dia. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya