Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
Media sosial memiliki manfaat beragam. Setiap orang menjadikannya tempat hiburan, menambah teman, tempat belajar, tempat beropini, hingga media berkarya. Namun, pemanfaatannya tidak melulu tentang pengguna, tapi juga lingkungan di sekitar pengguna.
“Ketika ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya kedaerahan, tugas utama kita mempromosikannya. Kita unggah, buat video pendek, ceritakan. Jadi tidak melulu tentang diri kita, tapi juga lingkungan di sekitar kita,” kata Wakil Ketua Teknologi Informasi dan Komunikasi Kabupaten Blitar, Subana di Jombang, Jawa Timur, Kamis (14/7).
Sekarang ini masyarakat Indonesia diberi akses mudah dan murah untuk mempromosikan budaya. Dengan akses internet, yang hampir dimiliki semua warga, setiap orang berkesempatan menunjukkan budaya-budaya di sekitarnya.
Subana menjelaskan, setiap daerah memiliki cerita asal-usul bersifat aneh atau gaib. Hal ini dapat diceritakan melalui media sosial, karena belum tentu semua orang mengetahui. Misal di Blitar, ada patung Lembu Suro di Gunung Kelud. “Secara logika tidak akan sampai, tapi itu cerita milik kita. Sudah pasti ada nilai budaya yang dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. Sangat baik menyampaikan nilai-nilai luhur dari nenek moyang kita ke generasi selanjutnya dan orang luar,” kata Subana. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved