Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Terinspirasi Ibu yang Pegawai Negeri

Jek/M-4
14/7/2022 07:35
Terinspirasi Ibu yang Pegawai Negeri
Pendiri & CEO Botanina Agustina Ciptarahayu(MI/FATHURROZAK)

SEDARI kecil Tina sudah sangat akrab melihat pekerjaan ibunya yang disibukkan permasalahan kesehatan warga Bandung dan Provinsi Jawa Barat. Lantaran ibunya bekerja sebagai PNS di bidang kesehatan, Tina jadi ingat penyakit apa saja yang paling banyak diderita publik. Salah satunya ialah masalah pernapasan.

“Ibu aku itu, kan, orang kesehatan, PNS, jadi di rumah kami itu ada satu papan, yang di situ terpampang data penyakit terbanyak itu apa dan di mana,” kenang Tina saat menceritakan pengalamannya merintis Botanina kepada Media Indonesia pada akhir Juni lalu.

“Maka aku bikin formulasi pengharum ruangan dari bahan-bahan alami yang sekaligus itu dikombinasikan untuk melegakan pernapasan. Sampai sekarang itu jadi produk yang paling laris,” sambungnya.

Saat ini, Botanina memang masih mengombinasikan material produk mereka dengan bahan lokal dan impor. Beberapa material natural seperti cengkih, kayu putih, jahe, dan nilam ia peroleh salah satunya dari Purwokerto, Jawa Tengah.

“Prinsip Botanina adalah east meets west (pertemuan barat dan timur). Dari aroma kami selalu berusaha memasukkan bahan baku dari Indonesia. Ada minyak kelapa, essential oil, kunyit, cengkih. Itu, kan, secara fungsi bagus. Cuma memang aromanya yang harus diseimbangkan dan dimoderasi. Botanina, kan, pengalamannya bukan sebagai jamu, tapi dengan pendekatan yang lebih modern. Nah, beberapa material untuk menyeimbangkannya itu kami masih harus impor.”

Karena bersinggungan dengan produk impor, situasi juga bergantung pada peristiwa global. Itu termasuk pandemi, kurs dolar, dan situasi geopolitik. Saat ini selain mengandalkan distributor, Botanina tengah membuka kanal logistik yang bisa secara langsung memotong rantai pasok mereka agar secara beban bujet lebih efisien.

Untuk material bahan natural lokal, menurut Tina, masih mengandalkan beberapa jaringan. Selain dari pabrik besar, ia mencari rekanan yang bermitra secara langsung dengan petani.

“Tiga pilar kami adalah bahan natural, pemberdayaan komunitas lokal, dan manajemen sampah. Dengan itu, secara tidak langsung impak ekonominya juga bisa dirasakan oleh para petani yang menyuplai ke Botanina.” (Jek/M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik